WahanaNews-CIREBON | Oknum Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Cirebon, berinisial MI, membantah terkait beredarnya kabar dugaan dirinya telah menyalurkan program bantuan Baznas untuk kepentingan nyaleg 2024.
Dengan tegas, ia juga membantah, bahwa dirinya bukanlah kader salah satu partai politik (Parpol). Ia mengaku, memiliki kedekatan dengan Bupati Cirebon, H. Imron yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan.
Baca Juga:
Baznas Banjarmasin Renovasi Total 10 Rumah dengan Anggaran Rp328 Juta
Menurut dia, dirinya pernah diminta langsung oleh Imron untuk dibuatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon.
MI mengaku, selama ini, terkait program bantuan Baznas yang telah disalurkan dirinya sesuai dengan prosedur, mulai dari kesesuaian masyarakat yang mengajukan bantuan hingga penyalurannya membawa nama Baznas. Artinya, ketika ajuan dari masyarakat itu memenuhi syarat, maka akan diberikan.
“Bantuan dari Baznas pasti pakai logo dari Baznas. Kalau dari Yayasan RKDP (Relawan Kemanusiaan Demen Paten) pasti masuk logonya RKDP, itu juga RKDP punya pengurus yang membidangi masing-masing,” ujar MI, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (8/8/2022).
Baca Juga:
Baznas Bukittinggi Salurkan Zakat Rp2 Miliar kepada 6.690 Mustahik hingga September 2024
Dikatakan, anggaran yang disalurkan RKDP yang di dalamnya MI menjadi pembina Yayasan, bukanlah bersumber dari Baznas Kabupaten Cirebon. Tetapi, anggarannya bersumber dari RKDP itu sendiri. “Tapi ruang lingkupnya kecil,” kata MI.
Adapun perihal, tercatatnya nama dia sebagai kader PDIP Kabupaten Cirebon, ia mengaku, tidak tahu menahu soal itu. Hanya saja, sambungnya, dirinya dulu pernah diminta Ketua DPC PDIP, H. Imron untuk dibuatkan KTA. Dan, dia tidak tahu juga apakah KTA PDIP atas namanya itu jadi dibuatkan atau tidak.
“Karena saya mungkin dekat dengan Pak Imron, memang pernah ditawarkan untuk dibikinkan KTA, tapi sampai sekarang saya belum memegang KTA-nya. Saya nggak tahu KTA dibuatkan atau tidak, sampai diminta KTP saya juga nggak tahu,” ungkapnya.