Harga Minyak Goreng di Purwakarta Masih Tinggi
Selain di Majalengka, harga minyak goreng di Kabupaten Purwakarta juga masih cukup tinggi. Padahal pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.
Kondisi itu terpantau di Pasar Rebo yang berlokasi di Jalan Kapten Halim, Kabupaten Purwakarta. Di pasar tersebut harga minyak goreng masih berada di angkat Rp 22 ribu per liter. Sedangkan harga minyak goreng kemasan (tergantung merk) 2 Kg dijual mencapai Rp 40 ribu per buah.
Baca Juga:
Bertemu Prabowo, Ray Dalio Soroti Peluang Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Baru
Sulaiman, salah satu pedagang mengaku tidak bisa menurunkan harga minyak goreng karena harga beli dari tingkat agen masih tinggi. Sementara kondisi tingginya harga minyak goreng sudah berlangsung selama empat bulan terakhir.
"Untuk pasar tradisional harga minyak masih tetap kita ngecer Rp 19 tertinggi Rp 20 ribu per liternya, ya memang itu saya lihat berita di TV harga minyak Rp 14 ribu. Sebenarnya saya mendukung program pemerintah untuk harga minyak tidak terlalu tinggi, tapi saya beli di agen masih tinggi," ujar Sulaiman, Kamis (20/01/2022).
Sulaiman menjelaskan membeli dari tingkat agen seharga Rp 376 ribu per kompan yang isinya 20 kilogram. Lalu ia jual hanya Rp 20 ribu per kilo. Secara itungan Sulaiman hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp 1.200 per kilogramnya.
Baca Juga:
Menpora Dito Tegaskan Kesiapan Indonesia Jadi Pemimpin Global Diplomasi Olahraga
"Saya kasian sama pelanggan yang kebanyak tukang gorengan, saya ambil (untung) sedikit hanya ya seribuan, saya pernah tawar ke agen tapi agen malah bilang kalo enggak mau harga segitu enggak apa-apa balikin lagi aja minyaknya," katanya.
Warga Jangan Panic Buying
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Dicky Anugrah meminta masyarakat untuk tidak perlu panic buying. Pasalnya, kata dia, stok minyak goreng di Kabupaten Bandung dipastikan aman.
"Ya itu jangan, dan itu yang kita hindari. Karena stok minyak relatif aman. Jadi harga Rp 14 ribu itu harus stabil hingga akhir tahun. Itu kan kebiasaan, jadi memang itu akan kami sosialisasikan," ujar Dicky saat dihubungi detikcom, Kamis (20/1/2022).