"Mereka akan dilatih dan diberi beberapa pemahaman, misalnya mengenai broadcasting, bisnis e-commerce, digital content, E-learning dan bisnis afiliasi. Dengan pelatihan ini, kedepan mereka diharapkan bisa lebih memperluas jaringan pemarasan produknya," kata Anne.
Dengan program tersebut, Anne berharap, produk UMKM lokal bisa naik kelas dan bisa turut bersaing di pasar global.
Baca Juga:
Dukung Forum Energi ASEAN, PLN Pastikan Kelistrikan Aman Saat HAPUA Meeting di Labuan Bajo
Minimalnya, mereka bisa turut bekerjasama dengan marketplace yang sudah ada.
"Di kita sudah ada aplikasi e-commerce Topur (toko Purwakarta) yang mungkin bisa digunakan oleh para pelaku UMKM ini. Kalau sudah melek digital, tidak menutup kemungkinan mereka bisa menjalin kerjasama dengan e-commerce yang ada di Jawa Barat. Misalnya, Borongdongid," tegas dia.
Anne menambahkan, saat ini teknologi digital tidak hanya digunakan hanya untuk memperoleh informasi, atau sebagai media komunikasi jarak jauh saja.
Baca Juga:
Pemerintah Perketat Pengawasan Program MBG Pasca KLB, Fokus pada Keamanan Pangan Anak
Lebih dari itu, juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi digital yang dapat menjadi sumber profit utama dalam perekonomian.
Makanya, menurut dia, ini menjadi peluang bagi pemerintan yang saat ini tengah fokus pada upaya pemulihan ekonomi.
Khususnya mereka yang selama ini bergelut di sektor UMKM.