Ia menuturkan, saat kejadian, Amera bersama ibunya memang sedang mengunjungi rumah kakeknya. Kunjungan itu biasa dilakukannya setiap akhir pekan.
"Jadi selalu rutin, kalau Sabtu Minggu Amera dan ibunya mengunjungi rumah kakeknya," terangnya.
Baca Juga:
Lima Pimpinan Baru KPK Ditetapkan, Setyo Budiyanto Jadi Ketua
"Ayah dan ibu Amera sendiri tinggal di daerah Kutamandiri, Kecamatan Tanjungsari, Sumedang," Adi menambahkan.
Meski masih sedikit tidak percaya bahwa keponakannya telah tiada. Namun, ia berupaya untuk turut ikhlas.
"Siangnya kakak saya mengantarkan istri dan anaknya itu ke sini, jam 7.30 malam dapat kabar musibah ini," pungkasnya.
Baca Juga:
Penjualan Anjlok, Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan Pangkas 371 Karyawan
Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah warga di Desa Pasirbiru, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang porak poranda akibat tertimpa tembok penahan tanah (TPT) di belakang rumahnya, Sabtu (23/4/2022) malam.
Dalam kejadian ini, satu orang bocah berusia tiga tahun yang bernama Amera meninggal dunia. Sedangkan ibunya Heti (40) dan neneknya Isah (72) mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi yang diterima wartawan dari keluarga korban, kondisi sang bocah sempat kritis dan dirawat di RSUD Sumedang dengan ditemani ibunya yang mengalami luka ringan. Sementara neneknya dirawat di sebuah klinik di Kecamatan Rancakalong.