Ia menjelaskan, saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan dinas teknis untuk mendata potensi bencana yang ada di wilayah Kota Tasikmalaya. Setelah itu, informasi tersebut akan diinformasikan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.
Terakhir, dilakukan edukasi kepada masyarakat. Dalam hal ini, BPBD Kota Tasikmalaya memberi pelatihan kepada masyarakat untuk siap menghadapi potensi bencana. "Dengan begitu, risiko korban jiwa dan materiel bisa diminimalisir ketika kejadian bencana," ujar Ucu.
Baca Juga:
Besok! PLN Resmikan Pengembangan Ekosistem Biomassa di Tasikmalaya
Ia menyebutkan, bencana yang berpotensi terjadi di Kota Tasikmalaya antara lain angin puting beliung, banjir, longsor, pohon tumbang, dan sambaran petir. Kejadian bencana itu disebut berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya.
"Namun, untuk longsor itu paling berpotensi terjadi di wilayah Tamansari, Purbaratu, Kawalu, Mangkubumi, dan Bungursari. Kalau banjir itu Cipedes, Tawang, Cihideung, dan Indihiang. Sementara sambaran petir berpotensi terjadi di seluruh wilayah Kota Tasikmalaya, serta pohon tumbang berpotensi di wilayah perkotaan dan Kawalu," pungkasnya.[mga]