Amblesnya jalan itu, tanah turun ke bagian selatan jalan yang merupakan tebing lumayan curam.
Menurut Dedi, sepanjang arus mudik dan balik berlangsung, tim dari Kementerian PUPR selalu bersiaga di sekitar titik amblas Cireki.
Baca Juga:
APEC 2025 Jadi Momentum Baru Indonesia–Korea Bangun Kolaborasi Ekonomi dan Pertahanan
Tim ini terus memantau pergerakan tanah. Yakni, ketika terpantau ada ambles, tim segera memadatkan kembali bagian ambles itu.
"Saat jalan amblas, langsung diperbaiki, langsung diperbaiki, begitu," katanya.
Beruntung, beban jalan berkurang karena kendaraan bertonase tinggi seperti fuso, tronton, atau kontainer dilarang beroperasi selama arus mudik dan balik.
Baca Juga:
Tiga Wakil Indonesia Melaju ke Semifinal Hylo Open 2025, Asa Juara Masih Terjaga
"Jalur Cireki juga dipakai dua lajur," kata Dedi. [rda]