WahanaNews-Jatinangor | Jalan nasional Sumedang-Cirebon di Cireki, Kecamatan Tomo amblas berulang kali sepanjang lebaran.
Jalur Cireki ini pertama kali ambles pada Desember 2021, Pemkab Sumedang telah mengambil tindakan cepat dan kini jalur amblas itu ditangani Kementerian PUPR.
Baca Juga:
RSUD Cengkareng Gelar FKP, Paparkan Pengembangan Pelayanan Kesehatan
Sebelum mudik lebaran berlangsung, jalur Cireki diperbaiki. Perbaikan dilakukan dengan cara menyeimbangkan kembali bagian yang amblas sejajar dengan bagian yang stabil.
Setelah seimbang dengan diuruk dan dipadatkan, jalur kemudian diaspal.
Namun, perbaikan-perbaikan itu tak serta merta membebaskan jalur dari pergerakan tanah. Jalur itu kembali amblas dan amblas lagi.
Baca Juga:
Sesuai Perintah Kapolri : Polda Riau Ungkap 171 Kasus Narkoba
"Catatan kepolisian, jalur itu mengalami 5 kali ambles sepanjang arus mudik dan balik berlangsung," kata Kepala Seksi Humas Polres Sumedang, AKP Dedi Juhana di Sumedang, Senin (9/5/2022).
Dedi mengatakan, setiap kali ambles, tanah turun sedalam 20-3- centimeter.
"Dengan perhitungan ambles itu, kira-kira saat ini bagian terdalam dari jalan ambles itu dalamnya sekitar 150 centimeter tau nyaris 2 meter," kata Dedi.
Amblesnya jalan itu, tanah turun ke bagian selatan jalan yang merupakan tebing lumayan curam.
Menurut Dedi, sepanjang arus mudik dan balik berlangsung, tim dari Kementerian PUPR selalu bersiaga di sekitar titik amblas Cireki.
Tim ini terus memantau pergerakan tanah. Yakni, ketika terpantau ada ambles, tim segera memadatkan kembali bagian ambles itu.
"Saat jalan amblas, langsung diperbaiki, langsung diperbaiki, begitu," katanya.
Beruntung, beban jalan berkurang karena kendaraan bertonase tinggi seperti fuso, tronton, atau kontainer dilarang beroperasi selama arus mudik dan balik.
"Jalur Cireki juga dipakai dua lajur," kata Dedi. [rda]