"Intinya dalam kegiatan ini kami melibatkan semua, baik yang masih baru maupun yang sudah mapan," ujar dia.
Rudy mengatakan, Pemkab Garut akan menjadikan G Fest sebagai agenda rutin yang dilakukan setiap tahun. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi dari berlangsungnya kegiatan tersebut.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, mengatakan, terdapat lebih dari 150 UMKM yang ikut dalam kegiatan yang digelar hingga Sabtu (10/12/2022).
Pelaku UMKM yang terlibat tak hanya dari satu sektor, melainkan dari berbagai sektor, seperti kuliner, kopi, busana, kerajinan, dan lainnya.
Ia menjelaskan, UMKM yang terlibat dalam festival itu harus melalui seleksi dan inkubasi terlebih dahulu. Dari hasil inkubasi itu, terpilih sekitar 75 UMKM dari total sekitar 300 UMKM. Sementara sisanya, merupakan UMKM yang telah mapan dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
"Kami juga akomodir sejumlah industri kuliner di Kabupaten Garut. Total, ada lebih dari 150 UMKM yang tergabung dalam kegiatan ini. Sebenarnya masih banyak yang mau bergabung, tapi karena tempat terbatas jadi tidak semua terakomodasi," kata Ridwan, yang merupakan Ketua Panitia G Fest.
Menurut dia, kegiatan G Fest tak hanya sekadar menjadi ajang oameran UMKM asal Kabupaten Garut. Di hari ketiga kegiatan itu, pihaknya akan menggelar bussiness matching. Melalui bussiness matching, diharapkan para pelaku usaha dapat bertemu mitra atau investor yang cocok, sehingga terjalin kesepakatan untuk pengembangan UMKM.
Ridwan menambahkan, Pemkab Garut juga mengundang perwakilan dari beberapa negara sahabat untuk ikut serta dalam kegiatan itu. Ia mencontohkan, saat pembukaan G Fest, terdapat perwakilan pengusaha yang dibawa oleh Kedutaan Besar Nigeria.