WahanaNews - Priangan Timur | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat resmi membuka Garut Festival atau G Fest di area Alun-Alun dan Pendopo Kabupaten Garut, Kamis (8/12/2022).
Festival itu merupakan ajang pameran bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Kabupaten Garut.
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Bupati Garut, Rudy Gunawan mengatakan, G Fest merupakan kegiatan yang dirancang sebagai ajang pameran UMKM lokal asal Kabupaten Garut.
Tak hanya itu, melalui G Fest, UMKM asal daerah yang berjuluk Swiss van Java tersebut juga akan dipertemukan dengan para investor. Tujuannya tak lain untuk membuat UMKM naik kelas.
"Kegiatan ini diharapkan meningkatkan ekspor produk Garut. Dengan begitu, Garut bisa menjadi salah satu penghasil devisa negara," ujar Bupati, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
Ia menjelaskan, terdapat sejumlah klasifikasi UMKM yang dilibatkan dalam kegiatan itu. Klasifikasi pertama adalah UMKM yang baru merintis. UMKM itu memgikuti kegiatan mulai dari inkubasi yang bekerja sama dengan Universitas Telkom Indonesia.
Melalui proses inkubasi itu, UMKM yang barus merintis tersebut dilatih untuk dapat mengakses pasar dan kebutuhan modal. "Jadi usaha mereka bisa berkelanjutan dan terus berkembang," kata Rudy.
Sementara, klasifikasi kedua adalah UMKM yang telah mapan dan produknya sudah dikenal oleh banyak orang. Klasifikasi UMKM itu ditargetkan bisa menembus pasar internasional.
"Intinya dalam kegiatan ini kami melibatkan semua, baik yang masih baru maupun yang sudah mapan," ujar dia.
Rudy mengatakan, Pemkab Garut akan menjadikan G Fest sebagai agenda rutin yang dilakukan setiap tahun. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi dari berlangsungnya kegiatan tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Ridwan Effendi, mengatakan, terdapat lebih dari 150 UMKM yang ikut dalam kegiatan yang digelar hingga Sabtu (10/12/2022).
Pelaku UMKM yang terlibat tak hanya dari satu sektor, melainkan dari berbagai sektor, seperti kuliner, kopi, busana, kerajinan, dan lainnya.
Ia menjelaskan, UMKM yang terlibat dalam festival itu harus melalui seleksi dan inkubasi terlebih dahulu. Dari hasil inkubasi itu, terpilih sekitar 75 UMKM dari total sekitar 300 UMKM. Sementara sisanya, merupakan UMKM yang telah mapan dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
"Kami juga akomodir sejumlah industri kuliner di Kabupaten Garut. Total, ada lebih dari 150 UMKM yang tergabung dalam kegiatan ini. Sebenarnya masih banyak yang mau bergabung, tapi karena tempat terbatas jadi tidak semua terakomodasi," kata Ridwan, yang merupakan Ketua Panitia G Fest.
Menurut dia, kegiatan G Fest tak hanya sekadar menjadi ajang oameran UMKM asal Kabupaten Garut. Di hari ketiga kegiatan itu, pihaknya akan menggelar bussiness matching. Melalui bussiness matching, diharapkan para pelaku usaha dapat bertemu mitra atau investor yang cocok, sehingga terjalin kesepakatan untuk pengembangan UMKM.
Ridwan menambahkan, Pemkab Garut juga mengundang perwakilan dari beberapa negara sahabat untuk ikut serta dalam kegiatan itu. Ia mencontohkan, saat pembukaan G Fest, terdapat perwakilan pengusaha yang dibawa oleh Kedutaan Besar Nigeria.
"Mereka akan ikut memantau festival ini. Kami juga mendapat informasi beberapa pengusaha dari Kenya, Turki, dan beberapa lagi akan hadir. Sepertinya mereka tertarik ke UMKM fesyen dan pertanian," kata dia.
Ridwan mengatakan, pihaknya akan terus melakukan evaluasi terkait kegiatan tersebut. Selain itu, UMKM yang terlibat juga akan terus dipantau akan produknya makin berkembang.[mga]