Apakah selama ini Wara hanya bekerja di bagian administrasi saja?
Sebelum menjawab, saya ingin berterimakasih kepada Komandan Lanud Sam Ratulangi, Marsma TNI Mohamad Satriyo utomo, SH., yang telah mengijinkan saya untuk wawancara dengan Smart FM. Kemudian, yang ingin saya ralat lagi, sekarang ini karena validasi organisasi, sudah dipimpin dikomandoi oleh Bintang Satu. Maka ada beberapa jabatan yang berubah termasuk jabatan saya yang awalnya disebut Kapentak sekarang sudah menjadi Kepala Penerangan atau Kapen.
Baca Juga:
Menuju Solo, Presiden RI ke-7 Jokowi Dikawal Delapan Pesawat Tempur TNI AU
Tidak benar, jika Wara hanya mengurusi bagian administrasi saja. Dunia militer dimana Wara mengabdi memang sebenarnya identik dengan dunia kaum lelaki. Tetapi tetap membutuhkan sentuhan feminitas. Wanita itu khan kerja detil, teliti, kemudian lebih telaten, lebih tekun, lebih sabar, apalagi kalo bersentuhan dengan dunia teknologi, urusannya lebih njelimet. Lebih membutuhkan hal hal yang detil dan terperinci, seperti di bagian Navigator, Penerbang, IT, Teknisi pesawat terbang. Itu semuanya membutuhkan wanita mulai dari operasi militer sampai dengan misi perdamaian dunia. Cuman satu hal yang belum ada di Indonesia, wanita spesial combatan.
Kita belum seperti negara Amerika dan negara-negara Eropa, negara maju. Sejauh pengetahuan saya, masih dilematis untuk wanita diterjunkan dalam kombatan, spesial pasukan khusus. Karena kriterianya, lebih tinggi lagi untuk spesialisasinya. Mungkin membutuhkan ketangguhan fisik. Seperti kita ketahui pada tahun2 yang lalu ada film GI Joe. Lahir dari adanya diskusi yang alot di DPR AS tentang apakah wanita itu pantas dan layak ditugaskan dalam pasukan khusus yang kombatan.
Menurut Anda, apakah bisa wanita kombatan?
Baca Juga:
Lanud Sjamsudin Noor Banjarmasin Bagikan 25 Kaki Palsu Sambut Hari Bakti TNI AU
Kalau dari sisi kemampuan, sebenarnya, kenapa tidak, kalau diberikan kesempatan, saya percaya, wanita juga mampu, sanggup untuk mengemban tugas seperti itu. Yang membedakan hanya kodratnya wanita melahirkan, tetapi secara fisik, kalo dilatih juga, saya percaya, sanggup untuk wanita pikul. Karena, dalam hal ini saling mendukung, sebagai satu tim, pria dengan wanita. Saling melengkapi, dalam satu misi pekerjaan, jadi tidak ada yang unggul, diatas yang lainnya. Hanya saja, kodrat wanita itu melahirkan, inilah yang membedakannya dengan pria.
Ada masa-masa tertentu wanita, menstruasi, melahirkan, itu memang identik dengan wanita. Kelihatannya lemah, tapi sebenarnya wanita kuat. Itu kasih karunia yang diemban oleh kaum wanita, dan itu yang membedakannya. Jadi soal kemampuan kalau dilatihkan secara bersama, saya percaya kaum wanita bisa mengemban tugas ini.
Sebagai seorang Wara bagaimana perkembangan dunia militer, antara pria dan wanita, apalagi Indonesia akan ber-HUT ke-76, menurut Anda bagaimana?