Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan PLN sendiri memiliki langkah-langkah strategis dalam mengamankan pasokan kelistrikan selama KTT G20 berlangsung. PLN akan memastikan keandalan operasi sistem dengan pasokan listrik yang andal dari pembangkit, transmisi dan juga distribusi.
"Saat ini kami memastikan keandalan operasional sistem semua sudah 100 persen. Pembangkit juga beroperasi dengan baik dan kami sedang dalam proses merelokasi PLTGU Grati dari Gresik ke Pesanggaran Bali," ujar Darmawan.
Baca Juga:
ITDC: Kontrak MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika dengan Dorna Berlaku Hingga 2031
Hingga 31 Oktober ke depan, bisa dipastikan semua pembangkit beroperasi maksimal baik dari sisi pasokan sumber energinya sampai operasional pembangkit. Begitu juga di transmisi saat ini PLN memperkuat sistem transmisi dan gardu induk dengan melakukan peremajaan aset dan lapis proteksi.
"Kami juga melakukan beutifikasi distribusi yang kami lakukan dengan mengubah kabel udara menjadi kabel tanam sehingga terlihat rapi. Saat ini progresnya sudah 100 persen," ujar Darmawan.
PLN juga mempersiapkan 66 SPKLU di tempat utama perhelatan KTT G20. Selain itu, PLN juga mempersiapkan home charging di setiap hotel tempat delegasi dan tim menginap sehingga bisa memudahkan dalam pengisian daya kendaraan listrik.
Baca Juga:
Pertamina Grand Prix Of Indonesia Ajang Kebanggaan Masyarakat Lombok
Darmawan menambahkan untuk bisa memberikan layanan terbaik dan bergerak cepat untuk memitigasi risiko, PLN menyiagakan 1.079 personel untuk gerak cepat jika melakukan pengamanan dan menjawab kebutuhan pelanggan.
Ia menjelaskan satuan personel ini terbagi atas empat tim. Tim yang mengamankan pembangkitan, transmisi, distribusi dan ICON+. PLN juga menambah tambahan personil BKO.
PLN membentuk 5 posko yang berada di wilayah ITDC dan juga di wilayah luar ITDC serta di kantor-kantor PLN. Nantinya, posko tersebut siap menjadi pusat pengaduan jika pelanggan membutuhkan bantuan.