Pada awal kemerdekaan berdasarkan ketetapan DPRD Tk II Aceh Selatan dan DPRD Tk I Aceh dinyatakan wilayah Singkil berstatus perwakilan Aceh Selatan berkedudukan di Singkil yang di sebut pembantu Bupati Aceh Selatan perwakilan Singkil (Asisten Residen).
Kemudian pada tahun 1999 wilayah Singkil berubah status menjadi kabupaten Aceh Singkil ketika itu, selanjutnya terjadilah pemekaran di beberapa Kecamatan yaitu Simpang Kiri mekar menjadi 7 Kecamatan pada tahun 2007 pada saat terbentuk Kota Subulussalam.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Dari 7 Kecamatan tersebut, 5 diantaranya masuk wilayah Subulussalam sedangkan 2 Kecamatan yaitu Kuta Baharu dan Singkohor tetap masuk wilayah Singkil.
Sedangkan distrifcthoofd Simpang Kiri yang berkedudukan di Runding pada awal kemerdekaan di tetapkan menjadi Kecamatan Simpang kiri yang mana pada awalnya di sebut dengan sebutan kepala negeri yang di pimpin oleh H Muhammad Husain yang pemangkatannya bedasarkan musyawarah tokoh-tokoh masyarakat di Runding.
Tidak lama setelah itu, di angkatlah asisten wedana (aswed) yang bernama Sutan Bustami, kemudian setelah itu beliau wafat di gantilah dengan Raja Ulasi.
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
Pada kepemimpinan Ibrahim Abduh (raja Ulasi) sebagai Wedana di cetuskan lah program restlemen desa yang lokasinya mulai km 5 sampai jm 11 jalan Subulussalam-Runding, ucap Wakil Walikota Drs Salmaza mengakhiri pidatonya.
Pantauan wahananews, pada kegiatan hari jadi Kota Subulussalam tersebut situasi berjalan lancar dan semua yang hadir dengan mematuhi prokes kesehatan.
Turut hadir dalam kegiatan acara HUT kota Subulussalam diantaranya anggota DPRA Aceh, Ketua DPRK Subulussalam beserta anggota DPRK, Dandim 0118, Kapolres Subulussalam, Kajari Subulussalam, Ketua Pengadilan Negri, Ketua Mahkamah Syari'ah, Ketua MPU, para ketua lembaga, Sekda Subulussalam, para Asisten dan Staf Ahli, Ketua Tim penggerak PKK, para Kepala SKPK dan para Camat, para Kepala Mukim dan tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama. (JP)