Lebih jauh, program tahun ini akan diikuti oleh 84 Peserta yang telah memiliki usaha dan akan diseleksi rencana pengembangan usahanya menjadi 10 peserta terpilih yang akan mendapatkan bantuan modal untuk pengembangan usahanya.
Di sisi lain, 166 Peserta yang belum memiliki usaha akan dididik dan melaksanakan magang di beberapa perusahaan yang berpotensi untuk direkrut ke depannya.
Baca Juga:
Diduga Siswi Disabilitas Dilecehkan Guru SLB, Keluarga Lapor Polisi
Staff Khusus Presiden, Angkie Yudistia mengatakan program yang sudah berjalan ini sesungguhnya sudah berlangsung cukup lama terutama dengan ekosistem BUMN terutama PLN.
Dikatakannya program-program seperti ini sangat baik untuk mengembangkan SDM dan juga teman-teman kaum rentan terutama kaum disabilitas di Indonesia.
"Dari dukungan dan support yang diberikan dari program ini teman-teman disabilitas patutnya menyadari tentang perbedaan apa itu hibah dan pemodalan," ujarnya.
Baca Juga:
Dukung Kemandirian Penyandang Disabilitas, PLN UP3 Sumedang Serahkan Bantuan Kaki Sambung Palsu
Adapun hibah merupakan, sebuah pemberian uang tunai secara langsung untuk membantu keberlangsungan hidup teman-teman, sementara pemodalan merupakan sebuah literasi keuangan untuk membantu pengembangan usaha teman-teman supaya bisa terus berkembang.
"Diharapkan, semua pelatihan yang ada dalam program ini, benar-benar dapat membantu mengembangkan potensi diri kalangan disabilitas di Indonesia," tambahnya.[gab]