WahanaNews Jabar-Banten | Bak di warung kopi, pria yang duduk dengan seenaknya pakai celana pendek tanpa alas kaki ini mengaku salah seorang rekanan kontraktor PT Satu Tiga Mandiri.
Pemandangan tak lazim itu berawal saat beberapa pimpinan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang ada di Nias mendatangi kantor Balai Besar Pengelola Jalan Nasional (B2PJN) PPK 3,5 perwakilan Kepulauan Nias untuk menyampaikan surat pemberitahuan aksi pada Senin (30/8/2021).
Baca Juga:
Parah! Proyek Jalan Nasional Mangkrak di Nias Utara Sedot Rp 15 M, Sesenti pun Belum Diaspal
Didalam ruangan kantor B2PJN tersebut, tampak terlihat beberapa orang di dalam kantor berpakaian kurang etis dan bercelana pendek tanpa menggunakan alas kaki mirip-mirip di warung kopi atau tempat tongkrongan sejenisnya.
Saat wahananews.co menanyakan kepada salah seorang yang duduk bernama Bonar Pasaribu, ia mengaku salah seorang kontraktor rekanan PT Satu Tiga Mandiri. Lebih lanjut ketika ditanya apakah kontraktor punya keistimewaan khusus bisa dengan bebas pakai celana pendek di kantor B2PJN ini? Ia pun buru-buru menghindari awak media.
Menanggapi hal itu, ketua DPD IPK Kabupaten Nias, Arlianus Zebua sangat menyangkan kejadian itu, yang mana seharusnya ini kantor B2PJN/PPK 3,5 Wilayah Nias, bukan tempat duduk-duduk para kontraktor.
Baca Juga:
Warga Keluhkan 'Polusi Debu' di Proyek Jalan Nasional di Nias Utara, PPK: Namanya Dampak Pasti Ada
"Kita menduga kuat B2PJN ini, ada konspirasi terselubung dengan kontraktor pekerjaan proyek jalan nasional yang sedang berjalan di pulau Nias. Ini tidak memberi contoh yang baik kepada masyarakat," ucap Arlianus tanpa memberi alasan yang kongkrit.
Lebih lanjut Arlianus menyesalkan pernyataan dari konsultan pengawas proyek pekerjaaan jalan nasional Nias, Cosmas Sinurat, yang mengatakan tidak tahu dimana berada papan informasi pekerjaan.
"Disini (kantor B2PJN) kita lihat ada konsultan pengawas, dan ketika kita konfirmasi menyangkut papan Informasi pekerjaan di beberapa proyek pekerjaaan jalan nasional, sebagai konsultan pengawas seharusnya kan dia tau? Ini malah jawab tidak tahu, kan aneh?," ungkap Arlianus bertanya ke awak media.