Perseroan akan mengevaluasi yang melakukan restrukturisasi penggunaan space untuk area penjualan di masing-masing gerai yang tidak produktif
“Dengan restrukturisasi tersebut diharapkan dapat membantu dalam menekan biaya-biaya yang tidak efisien,” ucapnya.
Baca Juga:
Dukung Bebas Sampah, Pemkab Samosir Launching Gerai Kepul
Meski di tengah keterbatasan, RALS menyebut perbaikan ekonomi menjadi angin segar bagi perseroan.
Kondisi itu tercermin pada pertumbuhan penjualan kotor perseroan semester I tahun 2021 yang mencapai Rp 2,73 triliun, atau naik sebesar 24,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pandemi covid 19 masih akan menimbulkan dampak dalam jangka panjang yang kita tidak tahu akhirnya kapan. Perseroan mengambil langkah dan strategi yang sangat hati-hati dan terukur," jelas Setyadi.
Baca Juga:
Gerai Mixue di Mana-mana, Kok Harga Es Krimnya Bisa Murah?
Adapun salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan penjualan online. Ramayana ke depannya mengambil langkah untuk memaksimalkan penjualan secara online melalui menu layanan pesan antar di aplikasi Ramayana member card dan aplikasi WhatsApp.
Ramayana juga berkolaborasi dengan platform e-commerce besar di Indonesia, seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak, dan JD.ID.
“Sampai dengan bulan Juni 2021, penjualan online berkontribusi sebesar 0,8 persen dari total penjualan. Kontribusi penjualan online ini diharapkan terus naik dengan target lebih dari 2,2 persen di akhir tahun 2021,” tutur Setyadi.