"Kita akan terus bergerak dan menyampaikan pada masyarakat bahwa cita-cita reformasi ini masih jauh dari harapan. Apalagi saat ini peristiwa politik 2024 menunjukan adanya indikasi pengancaman terhadap reformasi dan demokrasi," ujarnya.
"Dulu kita berjuang melawan rezim orde baru. Kita tidak mau elemen-elemen orde baru muncul lagi, bangkit lagi dan berkuasa. Kita akan lawan sekuat tenaga," imbuh Budi.
Baca Juga:
TKN Prabowo: Kemunculan Koran 'Achtung' Tanda Ada yang Panik Menang Satu Putaran
Pada kesempatan ini, aktivis 98 Jabar dan lintas generasi menyampaikan beberapa pernyataan sikap diantaranya:
1. Kami selaku generasi yang mengalami proses panjang menegakkan reformasi, akan tetap konsisten menegakkan jalannya Demokrasi dan HAM tegak di Bumi Pertiwi dan mencegah otoritarianisme Orde Baru kembali berkuasa dengan tidak membiarkan pelaku pelanggar HAM memimpin bangsa ini.
2. Kami Prihatin dengan situasi nasional yang terjadi saat ini, dimana demokrasi mulai terancam atas terlibatnya negara yang seharusnya mengayomi semua pihak, kini mulai tidak konsisten dan melanggar etika kekuasaan.
Baca Juga:
Ini Isi Lengkap Surat PDIP Terkait Pemecatan Budiman Sudjatmiko
4. Menyerukan segenap masyarakat masyarakat luas, akademisi, aktivis gerakan mahasiswa, aktifis masyarakat sipil, kaum minoritas, aktifis lingkungan, kalangan rohaniawan dll untuk kritis terhadap jalannya kekuasaan agar tetap berada dalam rel Demokrasi yang sejati.
5. Kami menuntut Presiden Joko Widodo dan Aparat Negara untuk netral dalam Pemilu Presiden 2024.
[Redaktur: Mega Puspita]