WahanaNews-Bandung | Wakil Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua TPPS Provinsi Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menanggapi soal penanganan stunting di wilayahnya.
Uu meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk melibatkan santri, kalangan pesantren, dan majelis taklim dalam upaya-upaya percepatan penurunan stunting.
Baca Juga:
Pesan Wabup Sumedang untuk Pengusaha Tambang: Jaga Lingkungan dan Ikuti Aturan!
Sebagai daerah yang dikenal sebagai salah satu basis pesantren, peran kalangan agamawan memiliki peran strategis dalam setiap program pembangunan.
“Dalam Islam, setiap manusia itu dituntut untuk memperhatikan latar belakang pasangan masing-masing. Juga mempersiapkan generasi yang sehat dan kuat," bebernya.
Dengan demikian, lanjut Wagub, pencegahan atau penurunan stunting sangat sejalan dengan ajaran Islam. Karena itu, kalangan agamawan sangat penting untuk dilibatkan.
Baca Juga:
Operasional Pabrik Tapioka Disetop Sementara Lantaran Cemari Sungai Cilamaya
"Selain Satgas itu berasal dari kalangan profesional, alangkah baiknya jika melibatkan santri dan pondok pesantren,” ungkap Uu.
Sebelumnya, Kepala Perwakilan BKKBN Wahidin meminta Satuan Tugas Percepatan Penurunan Stunting (Satgas Stunting) untuk berperan aktif dalam mengurai sumbatan-sumbatan yang muncul dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Sebagai “pasukan khusus” BKKBN, Satgas Stunting diharapkan menjadi kekuatan pendukung utama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di berbagai tingkatan wilayah.