"Dana-dana tersebut merupakan (berasal) dari para murid yang sedikit demi sedikit (dikumpulkan) dari SPP dan uang bangunan. Kami (awalnya) percaya dengan menaruh di Pan Arcadia Capital agar mendapatkan keuntungan, tapi rupanya tidak bisa diambil uangnya sementara juga banyak orang tua murid yang terkendala dengan pekerjaan dan sebagainya. Jadi kami sebagai Yayasan dan saya sebagai Bendahara memohon agar dana bisa dikembalikan semuanya. Sudah 2 tahun lebih belum dikembalikan," ujarnya.
"Berharap pada Pak Kapolri dan Pak Jokowi mungkin bisa melihat kami sebagai nasabah bahwa uang hak kami agar bisa dicairkan. Sedih sekali apalagi saat ini kondisi pandemi, ini bukan uang haram yang kita kumpulkan tapi uang halal," tuturnya.
Baca Juga:
Investasi Bodong di Klaten, Ratusan Korban Tertipu Hingga Rp60 Miliar
“Mungkin ini bisa ditindak lanjuti dan segera dilihat para petinggi petinggi di Pan Arcadia Capital agar dana nasabah segera dikembalikan," tegasnya.
Nasabah lainnya, Hengky yang juga nasabah korban penipuan PT PAC dengan jumlah nilai kerugian sebesar Rp4 miliar menuturkan, kenapa dirinya sangat percaya untuk berinvestasi di PT PAC.
"Kita percaya karena dibelakang PAC ada orang orang besar. Jadi kita percaya uang kita aman tapi setelah kejadian ini sampai berjalan dua tahun tidak ada itikad baik ataupun perdamaian ternyata tidak ada sambutan yang bagus dan sampai sekarang kita terlunta-lunta," ucap Hengky.
Baca Juga:
Skema Investasi Bodong di Purworejo Rugikan Pensiunan Rp 21 Miliar, Oknum Persit Ditangkap
“Kita menuntut keadilan dan kembalikan hak kami,” pungkasnya. (JP)