WahanaNews Jabar | Ketua LSM-AMDI, Henry S mengingatkan para pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemrov DKI Jakarta tidak hanya mengejar serapan anggaran, tetapi juga memastikan bahwa kualitas pekerjaan konstruksi infrastruktur yang dibangun harus sesuai dengan mutu sebagaimana telah direncanakan sebelumnya.
“Jangan hanya mengejar serapan anggaran, sementara kualitasnya rendah, tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar, harus betul-betul fokus pada pencapaian prioritas, sehingga program berjalan secara efektif dan produktif," ucap Henry S.
Baca Juga:
Kadiv Humas Polri : Nama Calon Wakapolri Sudah ada, Saat ini Sedang Dalam Proses Pemilihan.
Lebih lanjut ia katakan, keberhasilan kinerja tidak bisa dinilai dari tingginya serapan anggaran. Namun, penilaian keberhasilan kinerja harus diukur melalui sejauh mana efektifitas program-program bisa dijalankan dan berimplikasi langsung ke masyarakat.
“SKPD bukan berlomba-lomba untuk menghabiskan anggaran. Kalau hanya sekedar mengejar serapan anggaran tidak akan terkontrol. Ukuran keberhasilan kinerja harus didasarkan pada kualitas pelaksanaan program. Kalau perlu, program yang sudah ditetapkan bisa berjalan dengan baik tanpa harus memakan anggaran yang besar,” ujarnya.
"Intinya adalah lebih kepada percepatan realisasi program, bukan hanya tingginya serapan anggaran. Untuk apa serapan anggaran tinggi tapi program tidak berhasil," pungkas Henry.
Baca Juga:
Rapat Paripurna Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi Usul Inisiatif DPR
Terpisah, aktivis anti korusi Ketua Umum LSM-SIKAB, Riky P mengingatkan, agar seluruh SKPD dilingkungan Pemprov DKI Jakarta senantiasa menjaga kualitas pekerjaan infrastruktur yang berdaya tahan.
"Penyerapan anggaran hanyalah salah satu indikator keberhasilan dalam pelaksanaan anggaran, namun yang paling penting dalam pelaksanaan anggaran adalah bagaimana infrastruktur yang dibangun dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Riky.
Riky berharap semua program perencanaan dan pelaksanaan anggaran harus senantiasa memperhatikan tertib adminsitrasi, tertib mutu dan tertib waktu.
Ia mengingatkan pelaksanaan kegiatan pembangunan, tidak perlu berlomba lomba dengan menghabiskan anggaran, yang terpenting adalah berlomba lomba menjaga kualitas pekerjaan infrastruktur yang pembangunannya sedang berjalan.
"Jangan sampai nantinya kinerja jadi tidak baik. Uangnya habis dan program tidak tercapai. “Seluruh pengguna anggaran, agar lebih tertib dan bekerja secara,” ujar Riky.
"Profesional dan keseriusan sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur, termasuk memaksimalkan penyerapan anggaran. “Penyerapan harus maksimal, terukur, terarah, serta berhasil guna dan berdaya guna.
Dalam membangun akuntabilitas kinerja agar dilakukan dengan tertib sesuai peraturan yang berlaku. Saya berharap agar masing-masing pengguna anggaran lebih profesional, tepat waktu dan output yang bermanfaat,. Jangan hanya mengejar persentase serapan anggaran pada akhir tahun aja, tetapi berkualitasnya rendah", tutup Riky. (JP)