WahanaNews - Jabar | PT PLN (Persero) melalui program Light Up The Dream (Listrik untuk Nyalakan Mimpi) menyalurkan bantuan listrik 24 jam kepada sebanyak 11.819 keluarga kurang mampu Indonesia.
Program yang berasal dari donasi pegawai PLN ini merupakan bantuan penyambungan listrik gratis kepada masyarakat kurang mampu.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Bantuan Light Up The Dream pada Juli disalurkan masing-masing unit PLN ke 315 keluarga. Antara lain 186 keluarga di wilayah Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta, 32 keluarga di Jawa Barat, 24 keluarga di Sumatera Utara, 40 keluarga di Lampung, dan sisanya tersebar di Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Warga Kampung Tumbit Melayu, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur Slamet Riyadi, mengatakan program Light Up The Dream mewujudkan mimpinya untuk memperoleh penerangan dari listrik PLN. Slamet mengaku selama ini mendapat penerangan dengan memanfaatkan lampu teplok.
"Saya sangat bersyukur. Saya kaget juga ada petugas PLN. Saya pikir, saya tidak akan mampu menyambung listrik. Tapi PLN mewujudkan mimpi saya, kini tidak hanya terang tapi bisa menggunakan listrik," ujar Slamet dalam keterangannya, dikutip Selasa (18/7/2023).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Hal sama diungkapkan petani dari Kecamatan Ranto Baek, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Tandar, yang selama ini mendapat penerangan dari tetangga.
Tandar mengaku terbantu dengan program Light Up The Dream karena selama ini penghasilannya tidak mencukupi untuk pemasangan sambungan listrik PLN.
"Penghasilan saya sebagai petani hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Berkat program dari PLN, rumah kami kini telah memiliki listrik sendiri. Semoga program ini menjadi berkah buat kami penerima bantuan," ujar Tandar.
Di samping itu, salah seorang nelayan di wilayah Jawa Tengah, Kardiyanto juga berterima kasih dengan program PLN tersebut. Berkat bantuan ini, dia mengaku bisa menikmati listrik PLN sendiri di rumahnya setelah bertahun-tahun menyalur dari tetangga.
"Hari ini saya berterima kasih sekali kepada PLN atas sambungan listrik gratis. Saya bisa manfaatkan untuk menyimpan ikan dan udang hasil tambak supaya perekonomian kami juga membaik," kata Kardiyanto.
Selanjutnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, program Light Up The Dream merupakan komitmen insan PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan serta pemerataan akses listrik.
Menurut Darmawan, dalam program ini, pegawai PLN menyisihkan sebagian penghasilan agar keluarga kurang mampu dapat menyambung listrik secara gratis di seluruh Indonesia.
"Program ini berasal dari kepedulian para karyawan PLN untuk mewujudkan mimpi masyarakat yang belum mampu menikmati listrik dari PLN. Melalui program ini, PLN ingin berbagi kebahagiaan. Mudah-mudahan hadirnya listrik ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Darmawan.
Dia melanjutkan, program ini sekaligus komitmen PLN mendukung upaya pemerintah meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) di Indonesia. Di mana hal ini dapat mendorong perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Listrik menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini. Melalui program Light Up The Dream masyarakat dapat melakukan berbagai aktivitas untuk meningkatkan perekonomian mereka," ujar Darmawan.
Lebih lanjut, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto menambahkan, hingga pertengahan Juli 2023 program Light Up The Dream PLN telah merealisasikan bantuan pemasangan listrik gratis bagi 11.819 keluarga tidak mampu dengan melibatkan 125 unit di Indonesia.
Ke depan, Didi mengatakan, PLN akan meningkatkan jumlah realisasi penyaluran bantuan pemasangan listrik gratis ke keluarga kurang mampu di wilayah lainnya.
"Alhamdulillah program ini semakin bertambah penerimanya dan akan terus kami lanjutkan sebagai komitmen untuk mewujudkan mimpi masyarakat kurang mampu mendapatkan listrik secara gratis dan ladang berkah bagi pegawai PLN," pungkas Didi.[mga]