WahanaNews Jabar-Banten | Imbas dari dimulainya pemberlakuan pembelajaran tatap muka di beberapa daerah. Seperti ratusan sekolah di Jakarta sejak awal pekan mulai melakukan uji coba sekolah tatap muka, imbasnya permintaan akan seragam sekolah pun perlahan naik.
Meski mengaku ada kenaikan permintaan, para pedagang seragam di Pasar Blok A Tanah Abang mengaku tokonya masih sepi pengunjung. Rusli salah satunya, dia mengatakan kenaikan permintaan belum cukup memberikan angin segar untuk usahanya.
Baca Juga:
Mendag Ungkap Pasar Tanah Abang Kembali Ramai, Pedagang Senyum
Sejauh ini pun, kebanyakan Rusli mendapatkan pesanan dari orang-orang yang sudah berlangganan saja. Beberapa datang ke tokonya, sisanya langsung berkontak lewat telepon atau WhatsApp. Pelanggan baru menurutnya belum banyak didapatkan.
"Hari-hari ya begini-begini aja lah kita, sepi. Nggak banyak orang ke sini, orderan naik juga dari langganan-langganan aja, orang baru ke sini terus beli jarang banget. Toko dibuka nih, yang kemari paling juga ngambil barang doang," ungkap Rusli di tokonya, dikutip dari detikcom, Jumat (3/9/2021).
Untung buat Rusli, dirinya tidak cuma menjajakan seragam saja. Beragam atribut, dari topi, dasi, sampai kaus kaki juga dijualnya. Beberapa sekolah yang sudah berlangganan pun mulai memesan atribut khusus kepadanya.
Baca Juga:
Mendag Temui Pedagang UMKM di Pasar Tanah Abang
"Kita jual kan banyak, bukan seragam doang. Ya lumayan juga kayak topi aja tuh, sekolah langganan kita udah mulai pesan. Ya nggak banyak sih, cuman lumayan nopang-nopang dikit," kata Rusli.
Hal yang sama diakui Nasrul, menurutnya meski boleh buka toko, tak banyak orang yang datang. Sama seperti Rusli, permintaan seragam didapatkan dirinya kebanyakan dari langganan.
"Toko kita sepi-sepi aja sih. Dibilang yang beli ya dia-dia lagi emang kebanyakan, kan kita stok grosiran juga," kata Nasrul.
Nasrul menilai, meski ada kenaikan permintaan seragam sekolah saat ini dampaknya tidak besar ke usahanya. Katanya, keuntungan di tengah kenaikan permintaan seragam cuma jadi angin lalu saat ini.
"Ya kita bersyukur mah bersyukur ada naik, tapi ya dibilang untung angin-anginan doang ini sih. Duit datang kita puter lagi, lebihnya mah belum tentu ada," kata Nasrul. (JP)