"Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam, tetapi juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional. Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana.
Sementara itu, Gubernur Dedi Mulyadi turut menyampaikan aspirasi petani ke Presiden secara langsung.
Baca Juga:
Prabowo Tiba di Tanah Air Usai Lawatan ke Kawasan Timur Tengah dan Turkiye
Ia mengatakan, pasokan pupuk untuk petani di Jabar sudah lancar. Namun yang menjadi kendala adalah biaya untuk obat-obatan pengusir hama.
"Sekarang pupuk sudah lancar, tapi biaya tinggi produksinya itu di obat-obatan karena sebelum mulai menanam mereka harus mengeluarkan biaya untuk semprot keong atau hama nya itu dua kali sehari," ungkap Dedi.
Ia juga meminta asuransi kesehatan untuk petani ditingkatkan. Dedi menyebut tak sedikit petani yang belum terkover BPJS kesehatan.
Baca Juga:
Usai Kunjungan Resmi di Yordania, Presiden Prabowo Kembali ke Tanah Air
"Mohon peningkatan asuransi kesehatan petani karena banyak petani yang ketika sakit tidak terkover BPJS atau BPJS mandirinya tidak terbayar," kata dia.
Sebagai pusat lumbung padi nasional, Dedi juga berharap Kementerian Pertanian menambah peralatan untuk peningkatan produksi.
"Karena Jabar pusat lumbung padi nasional, ya seluruh alatnya harus banyak (supaya) ditambah kalau ingin peningkatan produksi," tandas Dedi.