Jabar.WAHANANEWS.CO - Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo-Gibran menyatakan dukungan penuh terhadap rencana relokasi PT Dirgantara Indonesia (PTDI) ke kawasan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Menurut MARTABAT, kebijakan ini sejalan dengan visi besar pembangunan ekonomi nasional berbasis pusat pertumbuhan baru yang terintegrasi dengan kawasan industri strategis, salah satunya Metropolitan Rebana yang digagas sebagai zona super koridor ekonomi di Jawa Barat.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana Semakin Nyata dengan Rencana Pembukaan 5 Rute Penerbangan Domestik
Ketua Umum MARTABAT Prabowo-Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa pemindahan PTDI merupakan langkah geopolitik ekonomi yang harus dilihat dalam konteks penguatan aglomerasi industri dan bandara strategis negara.
“Kertajati tidak boleh hanya menjadi bandara dengan narasi masa depan yang terus ditunda. Kehadiran PTDI akan menjadi katalis ekonomi sekaligus mengubah Kertajati dari sekadar infrastruktur menjadi episentrum industri kedirgantaraan,” ujar Tohom, Selasa (14/10/2025).
Menurutnya, sinergi PTDI dengan BIJB akan menciptakan aktivitas ekonomi berkelanjutan yang mampu menarik jaringan supply chain, investor industri pertahanan, hingga ekosistem pendidikan vokasi dan teknologi tinggi.
Baca Juga:
Dukung Percepatan Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Rencana Barito Group Garap Patimban Industrial Estate
Ia menilai, dengan penguatan jalur konektivitas kereta cepat dan jaringan logistik, Metropolitan Rebana akan memiliki posisi tawar baru dalam peta ekonomi nasional.
“Ketika pusat industri dirgantara ditempatkan di Kertajati, maka Rebana otomatis naik kelas menjadi kawasan strategis nasional yang tidak hanya melayani mobilitas sipil, tetapi juga mendukung logistik militer dan industri teknologi tinggi,” kata Tohom.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa relokasi PTDI dapat mempercepat perubahan struktur ruang wilayah berbasis konsep aglomerasi produktif.