Sementara itu, Cucu Suparman menyampaikan bahwa kegiatan Pertikawan Nasional II yang dihadiri segenap Satuan Karya (Saka) Pramuka Wanabakti dan Satuan Karya (Saka) Pramuka Kalpataru seluruh Provinsi memantapkan peran Gerakan Pramuka dalam rangka pembinaan generasi muda untuk mendapatkan pengalaman unik dan bermanfaat, menambah wawasan dan pengalaman serta semakin memperkokoh rasa nasionalisme dan jiwa persatuan generasi muda.
Untuk informasi, Wisata Wana Mandala Cengkrong merupakan lokasi wisata yang dikembangkan oleh Perum Perhutani KPH Bandung Selatan Kerjasama dengan LMDH Pusaka Wana, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga:
Resmi Jabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani, Ini Profil Sandy Mukhlisin
"Berbagai persiapan tentu telah dilakukan dalam rangka menyambut kegiatan ini yaitu dengan memperbaiki jalan, menambah fasilitas toilet, musholla, dan bekerjasama dengan berbagai unsur diantaranya Pramuka Saka Wanabakti Ranting Cipatat, Pramuka Saka Bakti Husada, dan berbagai komunitas yang sejalan dengan kegiatan Pertikawan," kata Cucu Suparman.
Ketua Saka Wanabakti Ranting Cipatat Acep Agus Janjani sebagai koordinator lapangan kegiatan Sub Camp Cengkrong mengungkapkan, peserta Pertikawan Nasional yang hadir di Sub Camp Cengkrong berkegiatan survival (Teknik Hidup Alam Bebas/THAB).
"Ada pelajaran panjat tebing, arung jeram di sungai Citarum serta edukasi di PLTA Saguling, dan pada akhir kegiatan apabila peserta bisa menyelesaikan semua kegiatan dengan baik akan mendapatkan brevet dan sertifikat Survival Dasar yang nantinya bisa dipergunakan untuk menambah poin saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ungkapnya.
Baca Juga:
Hari Jadi Ke-63, Perhutani Bagikan 1.000 Paket Sembako Semarak Ramadhan Berkah
Rock Climbing di Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Nasional II Tahun 2024 bisa dicoba oleh peserta di Sub Camp Wana Mandala Cengkrong, Jawa Barat.
"Setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk mencoba Rock Climbing ini dengan pendampingan para expert dari tim Perhutani di Sub Camp 13. Peserta yang mengikuti giat rotasi di sub camp ini selain materi rock climbing juga belajar Teknik Hidup Alam Bebas/THAB (Survival), Arung Jeram, dan Wisata Edukasi/Teknologi (PLTA Saguling)," ujar Acep.
Rock Climbing menjadi sebuah kegiatan yang penuh dengan simbol semangat dan keberanian dari para peserta. Menantang ketinggian dengan ketangguhan diri. Mendaki lebih tinggi, bukan hanya di dinding tebing, tapi juga dalam jiwa petualang.