Jabar.WahanaNews.co - Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten yang mengelola Wisata Wana Mandala Cengkrong menggelar kegiatan Pertikawan Nasional II Tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari mulai tanggal 24 – 28 September 2024 yang diikuti oleh 160 peserta dari berbagai Provinsi di Indonesia.
Pembukaan Sub Camp Cengkrong dilaksanakan oleh Wakil Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jabar & Banten selaku Ketua Pimpinan Saka Wanabakti Jawa Barat, Cucu Suparman yang dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan BPDAS Cimanuk Citanduy selaku Majelis Pembimbing Saka Wanabakti Jawa Barat, Administratur Perhutani KPH Bandung Selatan beserta jajaran dan undangan lainnya.
Baca Juga:
Resmi Jabat Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Perhutani, Ini Profil Sandy Mukhlisin
Eris Mulyana Kepala Seksi Komunikasi Perusahaan Perhutani Divre Jabar Banten menuturkan, kegiatan tersebut bagian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Biasanya dilakukan lima tahun sekali. Kali ini kami Perhutani dipercaya untuk menjadi penanggung jawab acara kali ini, dan digelar di sub camp Centrong di Kabupaten Bandung Barat," kata Eris Mulyana.
Dikatakan Eris, sejumlah 1300 sampai 1500 peserta Perhutani di sub Centrong ditugasi untuk menampung 160 peserta pertikawan II tahun 2024 tersebut.
Baca Juga:
Hari Jadi Ke-63, Perhutani Bagikan 1.000 Paket Sembako Semarak Ramadhan Berkah
"Jadi di sub Centrong ini kita beraktivitas ada survival, ada edukasi PLTA Saguling juga. Nah untuk survival ini kita ajarkan para peserta untuk bertahan hidup di alam bebas, yang dimulai dengan teknik-teknik dasar terlebih dahulu," beber Eris Mulyana.
Eris menambahkan, pihaknya pun mengajak seluruh peserta untuk lebih mengenal sungai purba Citarum melalui aktivitas rafting dengan dua gelombang.
"Banyak yang bisa kita lakukan disini, ada juga climbing disini. Jadi ini murni kegiatan-kegiatan kepramukaan untuk membina generasi muda Indonesia. Tujuannya adalah menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan, makin cinta tanah air, peduli terhadap sesama juga dan itu tentu bagian dari inti kegiatan yang kami lakukan ini," ucap Eris.
Sementara itu, Cucu Suparman menyampaikan bahwa kegiatan Pertikawan Nasional II yang dihadiri segenap Satuan Karya (Saka) Pramuka Wanabakti dan Satuan Karya (Saka) Pramuka Kalpataru seluruh Provinsi memantapkan peran Gerakan Pramuka dalam rangka pembinaan generasi muda untuk mendapatkan pengalaman unik dan bermanfaat, menambah wawasan dan pengalaman serta semakin memperkokoh rasa nasionalisme dan jiwa persatuan generasi muda.
Untuk informasi, Wisata Wana Mandala Cengkrong merupakan lokasi wisata yang dikembangkan oleh Perum Perhutani KPH Bandung Selatan Kerjasama dengan LMDH Pusaka Wana, Desa Rajamandala Kulon, Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.
"Berbagai persiapan tentu telah dilakukan dalam rangka menyambut kegiatan ini yaitu dengan memperbaiki jalan, menambah fasilitas toilet, musholla, dan bekerjasama dengan berbagai unsur diantaranya Pramuka Saka Wanabakti Ranting Cipatat, Pramuka Saka Bakti Husada, dan berbagai komunitas yang sejalan dengan kegiatan Pertikawan," kata Cucu Suparman.
Ketua Saka Wanabakti Ranting Cipatat Acep Agus Janjani sebagai koordinator lapangan kegiatan Sub Camp Cengkrong mengungkapkan, peserta Pertikawan Nasional yang hadir di Sub Camp Cengkrong berkegiatan survival (Teknik Hidup Alam Bebas/THAB).
"Ada pelajaran panjat tebing, arung jeram di sungai Citarum serta edukasi di PLTA Saguling, dan pada akhir kegiatan apabila peserta bisa menyelesaikan semua kegiatan dengan baik akan mendapatkan brevet dan sertifikat Survival Dasar yang nantinya bisa dipergunakan untuk menambah poin saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ungkapnya.
Rock Climbing di Perkemahan Bakti Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti (Pertikawan) Nasional II Tahun 2024 bisa dicoba oleh peserta di Sub Camp Wana Mandala Cengkrong, Jawa Barat.
"Setiap peserta mendapatkan kesempatan untuk mencoba Rock Climbing ini dengan pendampingan para expert dari tim Perhutani di Sub Camp 13. Peserta yang mengikuti giat rotasi di sub camp ini selain materi rock climbing juga belajar Teknik Hidup Alam Bebas/THAB (Survival), Arung Jeram, dan Wisata Edukasi/Teknologi (PLTA Saguling)," ujar Acep.
Rock Climbing menjadi sebuah kegiatan yang penuh dengan simbol semangat dan keberanian dari para peserta. Menantang ketinggian dengan ketangguhan diri. Mendaki lebih tinggi, bukan hanya di dinding tebing, tapi juga dalam jiwa petualang.
[Redaktur: Mega Puspita]