Jabar.WahanaNews.co - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) memastikan stok beras aman terkendali.
Namun, untuk mengantisipasi kebutuhan dan harga yang meningkat jelang Ramadan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan kembali menggelar Operasi Pasar, Pasar Murah, dan Gerakan Pangan Murah.
Baca Juga:
Stok Beras Jateng untuk Ramadan dan Idulfitri Aman, Bahkan Surplus
Hal tersebut diutarakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric M. Attauriq di Pendopo Kota Bandung, Jumat (16/2/2024).
"Inflasi month to month (m-to-m) Kota Bandung pada Januari 2024 sebesar 0,10 persen. Ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan di minggu ketiga Februari. Seperti beras medium, beras premium, cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah keriting, cabai merah, cabai hijau keriting, bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, dan kentang," ungkap Eric.
Adapun beras medium naik dari harga Rp14.000 menjadi Rp14.700, naik dari harga eceran tertinggi (HET) sebesar 34,9 persen. Beras premium naik dari harga Rp15.500 menjadi Rp16.200 naik dari HET sebesar 16,5 persen.
Baca Juga:
Pemkot Semarang: Stok Beras Aman hingga Tiga Bulan ke Depan
Lalu, daging ayam ras naik dari harga Rp35.400 menjadi Rp37.700, naik dari HET sebesar 2,6 persen. Telur ayam ras naik dari harga Rp27.400 menjadi Rp28.800, naik dari HET sebesar 6,7 persen
"Harga jagung juga sudah mulai naik. Kita harus antisipasi bisa jadi harga daging nanti semakin mengalami kenaikan," ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk stok komoditi beras di Kota Bandung saat ini masih tergolong aman. Eric memaparkan, berdasarkan data dari Bulog, per tanggal 12 Februari 2024 Kota Bandung memiliki 4.298.404 kg (4.298 ton) beras medium dan 33.539 kg beras premium.