“Dari ke empat Kecamatan tersebut hanya Kecamatan Palupuh yang aksesnya sudah bisa dilalui oleh kendaraan, bantuan diberikan langsung di Posko Tanggap Bencana yang ada di kantor Walk Nagari Pasia Laweh dan Kantor Camat Palupuh,” ujarnya.
Total 307 karung beras, 33 dus minyak goreng, 54 dus susu bayi, serta makanan siap saji, air mineral, diapers, obat-obatan dan perlengkapan untuk dapur umum dibagikan di keempat kecamatan terdampak bencana tersebut.
Baca Juga:
IPDN Jadi Tuan Rumah Peringatan Tujuh Dekade Konferensi Asia–Afrika
Selain itu, tim IPDN juga bergerak ke Provinsi Aceh, yang kemudian bantuan dipusatkan oleh Posko Bencana di Kabupaten Pidie sebagai daerah bencana terparah. Berdasarkan pantauan tim IPDN, bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Pidie meninggalkan dampak kerusakan yang sangat luar biasa dengan total pengungsi 67.943 jiwa.
Rektor IPDN menjelaskan, pihak IPDN yang menyalurkan bantuan ke Sumatera Utara, mendatangi Posko Komando penanganan darurat bencana hidrometereologi Kabupaten Tapanuli Utara yang bertempat di Gedung Nasional Tarutung.
“Akses disini masih sulit dilalui kendaraan biasa, banyak titik yang masih terendam banjir, belum lagi curah hujan yang cukup tinggi sehingga menyulitkan kami untuk mencapai posko-posko lainnya,” kata Halilul.
Baca Juga:
Lantik 1.508 Praja Pratama IPDN, Ini Pesan Wamendagri Akhmad Wiyagus
Selain Tapanuli Utara, IPDN juga memberikan bantuan ke Kabupaten Langkat.
"Total bantuan untk korban Sumut, kami belanjakan beras 4, 25 ton, gula pasir 20 kg, 20 kardus mie instan dan air mineral, 17 dus susu, biskuit bayi 50 dus, ikan asin 100 kg, selimut, obat-obatan dan lain sebagainya,” ungkapnya.
IPDN-Kemendagri sebagai pelayanan masyarakat konsisten untuk selalu menjadi yang pertama, bergerak cepat menuju wilayah yang terkena bencana. Ini bukan kali pertama IPDN hadir di Sumbar, pada bencana longsor dan banjir bandang lahar dingin tahun 2024 yang lalu, IPDN proaktif memberikan bantuan kepada masyarakat di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, begitupun kala terjadi bencana gempa di Kabupaten Cianjur, perwakilan praja dan civitas akademika membangun posko bencana dan membantu masyarakat disana selama beberapa hari.