Lebih lanjut Rizki Bani mengatakan, pihaknya selaku Mahasiswa Indonesia memberi kesempatan dan mengundang salah satu Capres untuk berdiskusi terbuka di hadapan seluruh Mahasiswa di dalam kampus dalam waktu 7 x 24 jam.
Sementara itu, Arya Eka Bimantara yang juga koordinator aksi menuturkan, aksi mahasiswa murni menyoal keadilan salah satunya terkait isu penculikan aktivis 98 yang sampai saat ini masih ramai diperbincangkan.
Baca Juga:
Pendaftar Membeludak, Institut Teknologi PLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa
"Kami memilih bergerak bersama-sama. Hentikan Semua Intimidasi Intimidasi terhadap mahasiswa," kata Arya.
Lebih lanjut Arya menuturkan, gerakan mahasiswa tersebut tidak memihak paslon manapun, dan tidak ada kepentingan apapun.
"Kami bergerak murni sebagai mahasiswa, bukan pendukung paslon manapun. Kasus-kasus yang mengintimidasi gerakan mahasiswa harus dihentikan. Karena aksi kami adalah bagian dari penegakan demokrasi yang jujur dan adil," ujarnya.
Baca Juga:
Anggota Polisi di Sulut Ditahan, Gegera Tabrak Mahasiswa Hingga Tewas
Para perwakilan mahasiswa ini mengaku siap untuk menegakan tonggak demokrasi di tanah air.
"Kami amat siap lahir dan batin. Hidup mahasiswa hidup rakyat," pungkasnya.
[Redaktur: Mega Puspita]