Hal ini dinilai Tohom sebagai magnet kuat bagi investor nasional dan global yang berorientasi pada efisiensi dan pertumbuhan jangka panjang.
MARTABAT Prabowo-Gibran, lanjut Tohom, berkomitmen untuk terus mendukung percepatan infrastruktur ekonomi, terutama di wilayah sunrise industry seperti Rebana.
Baca Juga:
Pelabuhan Patimban Terus Digenjot, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Pemerintah Pusat yang Terus Awasi Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana
Ia menggarisbawahi pentingnya sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, menarik investasi berkualitas, serta membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Jabodetabek.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini menyoroti bahwa Patimban Industrial Estate akan menjadi titik simpul penting dalam strategi pengembangan aglomerasi Rebana, yang mencakup kawasan Subang, Majalengka, hingga Cirebon.
“Aglomerasi ekonomi membutuhkan jangkar industri seperti ini. Dengan akses pelabuhan laut dalam dan jalur tol utama, Patimban akan memperkuat arus logistik domestik dan ekspor nasional secara signifikan,” tegasnya.
Baca Juga:
Pembangunan Pelabuhan Patimban di Kawasan Metropolitan Rebana Hampir Rampung, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Akan Menjadi Ekspor Impor Otomotif Terbesar Se-Indonesia
Ia pun menambahkan, proyek ini berpotensi menjadi prototipe pengembangan kawasan industri modern yang mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan, teknologi 4.0, dan efisiensi rantai pasok.
“Investasi Barito Group akan mendorong transformasi dari sekadar zona industri menjadi center of excellence bagi ekonomi hijau dan digitalisasi manufaktur,” pungkas Tohom.
Sebagai informasi, Barito Pacific melalui Griya Idola menggagas kawasan industri ini dengan konsep estate management penuh, yang mencakup sektor elektronik, semikonduktor, hilirisasi petrokimia, hingga mendukung industri otomotif dan kendaraan listrik (EV).