WahanaNews-BOGOR | Sukses membangun 33 unit Jembatan Rawayan (gantung- red) pada 2021 lalu. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), kembali melanjutkan pembangunan jembatan gantung, di 18 kecamatan sebanyak 30 unit.
Ke-18 kecamatan tersebut adalah, Caringin, Ciampea, Cibinong, Cibungbulang, Cigombong, Cigudeg, Ciomas, Citeureup, Jasinga, Leuwiliang, Pamijahan, Megamendung, Rumpin, Sukajaya, Sukaraja, Tanjungsari, Tenjo dan Tenjolaya.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Yang menarik dari program tersebut, DPKPP Kabupaten Bogor, melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam pengerjaan proyek yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai sangat dibutuhkan oleh masyarakat itu.
Pelibatan personel TNI tersebut bekerja sama dengan Komando Resor Militer (Korem) 061/Surya Kencana Bogor, Kodim 0621/Kabupaten Bogor, dan bahkan Divisi 1 Kostrad Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
“Tahun ini akan dilakukan pembangunan sebanyak 30 unit Jembatan Rawayan di 18 kecamatan yang tersebar di 2 kelurahan dan 26 desa, dengan anggaran sebesar Rp 20.455.200.000,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) DPKPP Kabupaten Bogor, H. Nunung Toyibah kepada WahanaNews.co, Rabu (17/8/2022).
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Disinggung tentang pelibatan aparat TNI dalam pengerjaan pembangunan tersebut, Nunung menyebut, DPKPP Kabupaten Bogor sangat berterima kasih atas dukungan tenaga dan moril dari pihak TNI yang berujung pada pelaksanaan pekerjaan tepat waktu.
Sebagai informasi, pembangunan Jembatan Rawayan tahun ini diawali dengan Surat Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Pemkab Bogor dan TNI dengan Nomor: 119/32/PKS/KS-Banhuk/VI/2022 dan Nomor: 09/vi/2022, tanggal 20 Juni, tentang Pembangunan Jembatan gantung/Rawayan, di Kabupaten Bogor.
Lalu, ditindaklanjuti dengan Pokok Perjanjian/Kontrak Swakelola, Nomor: 027/380/SPK/PSU-DPKPP/VIII/2022, tanggal 3 Agustus 2022. Kerja sama dengan TNI telah ditandatangani, pada 20 Juni 2022 antara Pangdam III/Siliwangi, Mayjen TNI Arif Kunto Wibisono dengan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Selanjutnya ditindaklanjuti dengan kontrak perjanjian kerja antara pengguna anggaran dengan Kepala Pelaksana Kegiatan (Kala Giat) yang ditunjuk Pangdam III/Siliwangi, yaitu Danrem 061/Surya Kencana Bogor. “Kerja sama antara Pemkab Bogor dengan TNI untuk pembangunan jembatan Rawayan terbukti berhasil,” kata H. Nunung.
Sementara itu, Kepala DPKPP Ajat Rochmat Jatnika mengungkapkan, bahwa jembatan gantung terpanjang dengan bentang sepanjang 113 meter berada di Desa Mekarjaya, Kecamatan Rumpin.
Kemudian tiga jembatan terpendek dengan bentang panjang masing-masing 20 meter terletak, di Desa Kiarasari, Kecamatan Sukajaya, Desa Tugu Jaya, Kecamatan Cigombong dan Desa Pasir Muncang, Kecamatan Caringin.
“Insya Allah dengan durasi waktu 3 bulan pembangunan Jembatan Rawayan ini dapat diselesaikan sesuai yang tertuang dalam kontrak kerja. Insya Allah, November 2022 kita bisa lakukan peresmian di jembatan terpanjang yang lokasinya, di Kecamatan Rumpin,” ungkapnya.
Pada tahun 2023, lanjut Ajat, akan dituntaskan sisa 30 unit jembatan gantung yang terdiri dari 20 unit pembangunan baru, dan 10 unit rehabilitasi untuk sebaran dan bentangan belum terdeteksi, karena belum melakukan survei.
“Kami hanya memetakan kebutuhan dan usulan dari desa dan kecamatan yang merupakan hasil Murenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan) kecamatan,” tutur Ajat.
Menurutnyai, dibangunnya titi gantung tidak hanya memberikan kemudahan akses transportasi, tapi juga mampu menumbuhkan geliat perekonomian masyarakat Kabupaten Bogor, serta terbukanya potensi wisata baru.
Seperti yang terjadi di jembatan gantung terpanjang yang berlokasi, di Rancabungur hasil pembangunan 2021 lalu, menjadi tempat wisata baru yang ramai dikunjungi masyarakat tidak hanya masyarakat Kabupaten Bogor, juga masyarakat luar Kabupaten Bogor seperti Tangerang dan sekitarnya.
“Dengan pembangunan ini kami harap, selain memberikan akses kepada masyarakat, tetapi dapat berimplikasi terhadap kesejahteraan masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung bagi kesejahteraan secara ekonomi, kesejahteraan secara pendidikan dan secara spiritual,” pungkas Ajat. (rsy)