“Rebana tidak boleh berjalan biasa-biasa saja. Ini kawasan masa depan. Butuh pemimpin yang progresif, berani, dan mampu menggerakkan semua pemangku kepentingan,” katanya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa keberhasilan kawasan metropolitan modern di dunia selalu didukung integrasi infrastruktur, ekosistem investasi, dan tata ruang berkelanjutan.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo–Gibran: Reaktivasi Jalur KA Cirebon–Kadipaten Bisa Jadi Akselerator Ekonomi Baru di Kawasan Rebana
“Dengan Kertajati, Patimban, dan tujuh kabupaten/kota, Rebana punya basis kuat untuk menjadi superhub ekonomi baru Indonesia. Helmy punya talenta dan track record untuk mewujudkan itu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas pemerintah, pelaku usaha, serta partisipasi masyarakat menjadi kunci.
“Fase Helmy harus menjadi fase kebangkitan penuh Rebana, di mana semua pihak bergerak selaras menuju visi daerah industri, logistik, dan pariwisata kelas dunia.”
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Dukung Relokasi PTDI ke Kertajati Demi Percepatan Pembangunan Kawasan Metropolitan Rebana
[Redaktur: Sobar Bahtiar]