Jabar.WAHANANEWS.CO – Organisasi Relawan Nasional MARTABAT Prabowo–Gibran menyampaikan dukungan penuh terhadap penunjukan Helmy Yahya sebagai Kepala Badan Pengelola Rebana.
Menurut organisasi ini, sosok Helmy yang dikenal visioner dan memiliki jejaring luas menjadi modal penting untuk mempercepat transformasi kawasan Rebana menjadi metropolitan modern berkelas dunia, terlebih dengan dukungan infrastruktur strategis seperti Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta tujuh daerah penyangga.
Baca Juga:
Imbas Tarif Impor AS, MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Kawasan Metropolitan Rebana Jadi Sasaran Industri China
MARTABAT menilai bahwa momentum ini harus dimaksimalkan untuk mempercepat integrasi ekonomi, logistik, serta kemajuan industri dan pariwisata di kawasan Jawa Barat bagian timur.
“Rebana memiliki semua syarat untuk menjadi pusat pertumbuhan baru Indonesia. Kini diperlukan figur yang mampu mendorong percepatan, kolaborasi, dan menarik kepercayaan investor,” demikian pernyataan organisasi tersebut.
Ketua Umum MARTABAT Prabowo–Gibran, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa penunjukan Helmy Yahya merupakan langkah tepat dan strategis.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Sebut Pengembangan Kawasan Metropolitan Rebana Semakin Nyata dengan Rencana Pembukaan 5 Rute Penerbangan Domestik
Menurutnya, pengalaman Helmy sebagai profesional berkelas nasional yang sukses mengelola institusi besar dan jejaring global akan membawa energi baru dalam pengembangan kawasan Rebana.
“Helmy Yahya bukan hanya dikenal publik, tetapi dihormati dunia bisnis dan perencanaan modern. Kita butuh sosok yang bisa menjembatani pemerintah, dunia usaha, dan investor global. Helmy memiliki kapasitas itu,” ujar Tohom, Sabtu (1/11/2025).
Tohom menyebut bahwa pembangunan Rebana harus memasuki fase akselerasi. Ia menyoroti pentingnya tata kelola yang business-like, penguatan daya tarik investasi, dan pengembangan kompetensi daerah.
“Rebana tidak boleh berjalan biasa-biasa saja. Ini kawasan masa depan. Butuh pemimpin yang progresif, berani, dan mampu menggerakkan semua pemangku kepentingan,” katanya.
Tohom yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa keberhasilan kawasan metropolitan modern di dunia selalu didukung integrasi infrastruktur, ekosistem investasi, dan tata ruang berkelanjutan.
“Dengan Kertajati, Patimban, dan tujuh kabupaten/kota, Rebana punya basis kuat untuk menjadi superhub ekonomi baru Indonesia. Helmy punya talenta dan track record untuk mewujudkan itu,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas pemerintah, pelaku usaha, serta partisipasi masyarakat menjadi kunci.
“Fase Helmy harus menjadi fase kebangkitan penuh Rebana, di mana semua pihak bergerak selaras menuju visi daerah industri, logistik, dan pariwisata kelas dunia.”
[Redaktur: Sobar Bahtiar]