WahanaNews Jabar-Banten | Komisaris
Utama Sarman Simanjorang resmi mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama
(Komut) PT Delta Djakarta karena mendapat tugas baru di BUMN, Selasa
(24/8/2021).
Hal itu ia sampaikan pada siaran
pers hasil rapat umum pemegang saham tahun (RUPST) perusahaan bir yang sahamnya
dimiliki DKI Jakarta itu tadi siang.
Baca Juga:
Hasil Uji Lab Lemigas Tunjukan Kualitas Pertamax Penuhi Spesifikasi Dirjen Migas
"Sesuai aturan di Pemprov DKI Jakarta bahwa
Komisaris BUMD tidak boleh merangkap Komisaris di BUMN, maka saya harus rela
melepaskan posisi saya di PT Delta Djakarta Tbk," kata Sarman.
Pada RUPS tahun 2020 lalu, jelas Sarman, jabatannya
masih diperpanjang sampai dengan tahun 2023.
"Namun saya tidak dapat menyelesaikan masa bakti
ini, karena saya mendapat tugas baru di BUMN tepatnya menjadi Komisaris di PT
Pertamina Geothermal Energy, salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero)
yang bergerak di bidang pengelolaan panas bumi (geothermal) yang diolah menjadi
energi listrik," ujar Sarman yang juga menjabat Ketua Dewan Pertimbangan Kadin
DKI Jakarta.
Baca Juga:
Field Trip SMKN 1 Kota Sorong, SKK Migas-Pertamina EP Papua Dukung Pengembangan Pendidikan
Sarman juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur
Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu yang telah
memberikan kepercayaan dan kesempatan berkarya di lingkungan BUMD milik Pemprov
DKI Jakarta selama 3 tahun 4 bulan.
"Selama menjalankan tugas sebagai Komisaris Utama
saya banyak mendapat pengalaman berharga. Terlebih produknya adalah minuman
beralkohol yang harus menjalankan berbagai aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Saya menilai bahwa PT Delta Djakarta memiliki kinerja yang sangat baik karena
dikelola oleh tim managemen yang sangat profesional dan sangat mumpuni,"
paparnya.
Sarman masuk PT Delta Djakarta Tbk. terhitung pada
RUPS tanggal 25 April 2018, menggantikan Michael Rolandi yang kala itu menjabat
Kepala Badan Keuangan Daerah.
Setahun kemudian pada RUPS 2019, deviden yang disetor
ke kas Pemprov DKI naik sebesar Rp 100,48 miliar, meningkat 88,3% dibandingkan
dengan tahun buku sebelumnya 2018 sebesar Rp 54,6 miliar. Tahun buku 2019, PT
Delta Djakarta mencatat laba bersih sebesar Rp 317 miliar, turun sebesar 8,8%
dari tahun buku 2018.
"Untuk tahun buku 2020 di tengah tekanan ekonomi
kita yang sangat berat akibat pandemi Covid 19, dimana penjualan menurun sampai
dengan 33,9% akibat anjloknya kunjungan wisata baik dalam negeri maupun luar
negeri, banyaknya restoran, cafe dan hiburan malam yang tutup," jelas
Sarman.
Akan tetapi dengan berbagai inovasi dan strategi
penjualan yang dilakukan, kinerja PT Delta Djakarta Tbk tetap tumbuh positif
sekalipun mengalami penurunan yang cukup tajam.
"Untuk tahun buku 2020 PT Delta Djakarta Tbk
masih dapat meraih keuntungan sebesar Rp 123,5 miliar, mengalami penurunan
hampir 61% dari tahun buku 2019 sebesar Rp 317 miliar.
Pada RUPS tahun buku 2021 ini, Pemprov DKI Jakarta
akan mendapat deviden sebesar Rp 52,5 miliar. Bisa dibayangkan dalam kondisi
ekonomi kita masih dalam posisi resesi PT Delta Djakarta masih mampu menyetor deviden
sebesar itu ke kas Pemprov DKI Jakarta," tandasnya.
Hal ini membuktikan, lanjut Sarman, bahwa Perusahaan
ini sangat sehat dan memiliki prospek yang sangat bagus ke depan.
"Saya berharap pengganti saya nanti dapat menjaga
kinerja ini bersama dewan Direksi. Sehingga PT Delta Djakarta Tbk. semakin
berkembang dan membukukan laba yang semakin bertumbuh di tahun mendatang
seiring dengan pemulihan ekonomi nasional," harapnya.
Selanjutnya, yang menggantikan Sarman adalah DR Roy
Pakpahan, yang semula anggota komisaris. Ia mendapat penugasan resmi dari
Pemprov DKI Jakarta sebagai Komisaris Utama.
Sedangkan yang menggantikan Pak Roy Pakpahan sebagai
anggota Komisaris yang mewakili Pemprov DKI Jakarta adalah Samuel Nitisaputra.
Sebagai informasi, komposisi pemegang saham PT Delta
Djakarta Tbk adalah San Miguel sebesar 58,33% setara 467 juta lembar saham.
Pemprov DKI Jakarta sebesar 26,25% setara 210 juta lembar saham, dan sisanya
adalah publik sebesar 15,42%. (Tio)