“Saya yakin dan percaya, Presiden Joko Widodo, sebagai pribadi yang memiliki karakter berpikir out of the box akan mendukung gagasan DPD RI, seperti juga kami mendukung gagasan dan pemikiran-pemikiran strategis Presiden,” tukasnya.
Meskipun badai pandemi Covid-19 telah menyebabkan beberapa agenda strategis pemerintah terkendala, namun semangat untuk tetap melangkah melewati badai tersebut harus kita apresiasi. Kekurangan pasti ada. Karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
Baca Juga:
ReJO Pro Gibran Ucapkan Selamat atas Terpilihnya Sultan Nadjamuddin jadi Ketua DPD RI
“Tetapi dengan menyadari kekurangan, kemudian melakukan refleksi, dan menyatukan niat untuk melakukan perbaikan adalah sebuah ibadah,” lanjutnya.
Sementara itu, peringatan HUT ke-17 DPD RI juga berbeda. Karena panitia mengundang para Raja dan Sultan Kerajaan Nusantara. Menurut LaNyalla, para Raja dan Sultan diundang sebagai bentuk penghormatan.
Sumbangsih Kerajaan Nusantara atas lahirnya bangsa dan negara ini tidak bisa dihapus dalam sejarah. Selain memberi dukungan moril, melalui sikap legowo yang luar biasa para Raja dan Sultan yang mengakui kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara, mereka juga memberikan dukungan materiil.
Baca Juga:
Kecewa dengan Pemkot Bandar Lampung Masalah Gaji Guru PPPK, LaNyalla: Pemerintah Daerah Jangan Sampai Lalai
“Dukungan materil yang diberikan berupa hibah uang, emas, tanah kerajaan dan bangunan untuk kepentingan pendirian negara ini di awal kemerdekaan. Bahkan hingga saat ini, sejumlah tanah dan aset Kerajaan Nusantara masih dipergunakan untuk kepentingan Pemerintah," paparnya.
Oleh karena itu, imbuhnya, tidak berlebihan bila kita mengatakan bahwa Kerajaan Nusantara adalah salah satu pemilik saham utama negeri ini. Sehingga sudah sepantasnya, sebagai bangsa yang besar, kita memberi tempat yang layak kepada para Raja dan Sultan, terutama untuk turut menentukan arah perjalanan bangsa ini ke depan, demi Indonesia yang lebih baik.
LaNyalla juga mengungkapkan, bahwa DPD RI sebagai wakil daerah mendapat amanah dari para Raja dan Sultan untuk memperjuangkan 7 Titah Raja dan Sultan Nusantara yang dihasilkan melalui Deklarasi Sumedang di Keraton Sumedang Larang pada 29 September 2021 dalam Festival Adat Kerajaan Nusantara ke-1. (JP)