"Pasien dewasa datang dengan kondisi mental setelah mengonsumsi tablet Ivermectin yang kekuatannya tidak jelas, dibeli lewat internet. Ia dilaporkan mengonsumsi lima tablet sehari untuk mengobati Covid-19. Pasien mengalami disorientasi, kesulitan menjawab pertanyaan, dan kesulitan mengikuti instruksi. Gejala membaik setelah pemakaian Ivermectin dihentikan," tulis CDC dalam keterangannya dan dikutip pada Sabtu (28/8/2021).
Baca Juga:
Pencemaran Nama Baik, Moeldoko Resmi Polisikan 2 Anggota ICW
CDC menekankan Ivermectin sampai saat ini tidak pernah mendapat izin sebagaiobat Covid-19. Studi-studi terbaru melihat bukti yang minim Ivermectin dapat membantu pasien Covid-19.
Ivermectin diketahui dapat menimbulkan efek samping gangguan pencernaan. Bila sampai overdosis, gejalanya mulai dari hipotensi, penurunan kesadaran, kebingungan, halusinasi, kejang-kejang, koma, hingga kematian."Waspada, Ivermectin sama sekali belum terbukti sebagai terapi Covid-19," tulis CDC. (JP)