WahanaNews.co | Dalam pidato yang disiarkan di TV Pemerintah Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin memaparkan pihaknya tidak punya pilihan selain mempertahankan diri dari ancaman Ukraina modern.
Rusia akan merespons jika ada kekuatan eksternal yang mencoba mengganggu dan akan mencoba melakukan demiliterisasi serta menghilangkan pengaruh Nazi di Ukraina.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Rusia tidak bisa merasa aman, berkembang, dan eksis dengan ancaman konstan yang berasal dari wilayah Ukraina modern," ucap Putin.
Pernyataan itu muncul setelah Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia menempatkan 150.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina. Dan juga separatis yang didukung Rusia meminta bantuan militer kepada Putin.
Separatis pro Rusia di Ukraina meminta bantuan militer untuk melawan apa yang meraka katakan sebagai agresi Ukraina yang berkembang. Namun, Kiev membantas agresi semacam itu.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Semua tanggung jawab atas pertumpahan darah akan berada pada hati nurani rezim yang berkuasa di Ukraina," kata Putin kepada TV pemerintah.
"Semua orang harus percaya serangan langsung ke negara kita akan menyebabkan kekalahan dan konsekuensi yang mengerikan bagi setiap agresor potensial," lanjutnya.
Suara ledakan langsung terdengar di Kiev, ibu kota Ukraina pada Kamis (24/2/2022) setelah Putin mengumumkan operasi militer.