WahanaNews.co | Dari Rabu (12/1/2022), video syur 61 detik yang mengaitkan nama Nagita Slavina masih hangat diperbincangkan netizen. Pihak kepolisian memastikan bahwa video tersebut adalah hasil rekayasa.
Namun di sisi lain, pakar telematika Roy Suryo mengungkapkan hal berbeda. Ia justru malah sangat yakin kalau video syur tersebut bukan rekayasa.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
"Banyak yang mengatakan (video) ini rekayasa, ya. Rekayasa itu fotonya tempelan dan kemudian diedit, dan sebagainya. Saya jelas katakan itu bukan rekayasa. Jadi ini bukan video rekayasa, ini video benar," kata Roy Suryo dalam video yang diunggahnya ke Twitter beberapa waktu lalu.
Roy kemudian membeberkan alasan mengapa ia begitu yakin kalau video syur tersebut bukan rekayasa. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menyoroti soal bagian tubuh dari pemeran video syur yang menurutnya tak bisa diakali karena durasinya yang cukup lama.
"Kenapa saya bilang bukan rekayasa? Karena kalau rekayasa itu misalnya ada Reface, ada software namanya FaceApp, itu biasanya merekayasa bagian wajah dan dengan durasi yang sangat terbatas," bebernya.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Namun Roy Suryo juga tidak membenarkan kalau sosok dalam video itu adalah Nagita Slavina. Oleh karenanya, ia meminta pihak kepolisian untuk memeriksa video syur tersebut.
"Tapi apakah dia adalah Nagita Slavina? Nah, itu biarkan nanti kepolisian yang menyelidikinya. Jadi kalau memang nanti diuji forensik, diperbandingkan, apakah nanti ciri-ciri fisiknya itu benar atau tidak nanti akan ketemu," terangnya.
Menurutnya, tidak sulit untuk menemukan siapa sosok pemeran dalam video syur tersebut. Roy Suryo mengatakan bahwa perempuan dalam video syur itu memang ada dan kerap muncul di dunia maya.
"Untuk mengetahui siapa sebenarnya sosok cewek asli yang disebut-sebut Nagita Slavina atau Gigi dalam video berdurasi 61 detik itu, sebenarnya tak sulit. Cewek ini memang Ada, bukan rekayasa, wajahnya sering muncul di jagat maya, makanya perlu pelaporan agar ditindak," pungkasnya.
[kaf]