WahanaNews-Purwakarta | Puluhan sopir angkot melakukan aksi sweeping ke sopir angkot lainnya yang masih beroperasi dan angkut penumpang, aksi sweeping dilakukan di titik tempat aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Purwakarta, tepatnya di jalur utama non tol Jakarta-Bandung, Ciseureuh, Purwakarta.
Para demonstran meminta sopir angkot untuk ikut bergabung melakukan aksi mogok dan menuntut kenaikan tarif yang sudah diagendakan dan disepakati oleh organda sebelumnya.
Baca Juga:
BPKN Desak Pengawasan Ketat dan Tindakan Tegas terhadap SPBU Nakal
Demonstran menghentikan angkot dan meminta sopir memasukkan kendaraan ke areal kantor dishub. Ada yang bersikukuh melanjutkan perjalanan untuk mengantar penumpang sehingga terjadi keributan antara demonstran dan sopir angkot.
Kondisi ini juga memaksa puluhan penumpang turun dari angkot, mereka ada yang ketakutan karena teriakan para demonstran kepada sopir angkot, ada yang turun dan langsung berlari, ada juga yang turun dan syok terdiam.
Menurut salah satu demonstran, aksi ini dilakukan untuk kepentingan bersama seluruh sopir angkot yang terdampak aturan dan kenaikan tarif. Mereka menuntut dua hal yakni kenaikan tarif dan kebebasan tanpa aplikasi.
Baca Juga:
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Minta Pemda Segera Beri Insentif Fiskal PBBKB
"Yang pertama meminta kenaikan tarif karena BBM naik, yang kedua untuk sopir angkot itu tidak semua muda, ada yang tua yang tidak paham android jadi jangan dipersulit pakai aplikasi untuk isi BBM," ujar Yayan di lokasi.
Yayan juga menyebutkan tuntutan kenaikan tarif ini tidak muluk-muluk, karena disesuaikan dengan kenaikan BBM.
"Belum diputuskan berapa kenaikannya, kalau kemarin sih minta kenaikan tarif sebesar Rp 2.000 setiap penumpang umum," ujarnya.
Usai sweeping, mereka masuk ke areal kantor dinas perhubungan, dan melakukan audiensi, namun sopir diarahkan melakukan audiensi dengan bupati Purwakarta dan para sopir angkot berbondong-bondong menuju kantor Bupati Purwakarta.[zbr]