WahanaNews-Purwakarta | Dugaan mangkraknya pembangunan drainase di lingkungan warga purnawarman selatan RW 13 oleh pihak Kelurahan Sindangkasih, yang rencananya pada hari kemarin akan mulai dilaksanakan penyelesaian pembangunan nyatanya nihil.
Faktanya, hari ini di lokasi tidak tampak satu pun pekerja atau warga masyarakat yang seperti diungkapkan oleh Kepala Kelurahan itu. Bahwasanya, pekerjaan itu akan dilakukan secara gotong royong.
Baca Juga:
Polda Kaltara Gelar Aksi Bersih-bersih Pasca Kegiatan HUT Ke-7 dengan Kepedulian Lingkungan
Rahmat Ketua RT 53 mengatakan pihaknya tidak mengetahui akan adanya kabar kegiatan gotong-royong yang dilakukan warga untuk perbaikan drainase.
“Saya tidak tau informasinya pak, tapi coba konfirmasi pak RW siapa tau pak lurah berikan informasi langsung ke pak RW,” singkatnya, Selasa (06/09/2022).
Untuk diketahui pembangunan saluran drainase dikerjakan di wilayah RW 13 tepatnya di lingkungan RT 53, RT 43 dan RT 37. Menurut warga sekitar, proyek tersebut dibangun pada tahun 2020.
Baca Juga:
DPRD Kalteng Minta Pembangunan Daerah 2025 Ditingkatkan dalam Sektor SDM, Ekonomi, dan Infrastruktur
Warga setempat menilai, proyek tersebut sejak awal terkesan dikerjakan secara asal-asalan kemudian ditinggalkan tanpa ada perbaikan lagi, meski proyek tersebut sering dikeluhkan warga karena sering menyebabkan luapan air masuk ke rumah warga.
“Sebelum dibangun kan sudah sering banjir, setelah dibangun sama pihak kelurahan malah banjirnya makin parah pas musim hujan,” kata salah satu warga setempat yang tak ingin identitasnya disebutkan saat ditemui media Kamis 11 Agustus 2022 kemarin.
Lebih parahnya, meski warga sering mengeluhkan banjir yang diakibatkan oleh pembangunan saluran drainase tersebut pihak kelurahan tak kunjung merespon atau meninjau ke lokasi tersebut.
Sementara, menurut warga, banjir yang sering terjadi saat musim hujan tersebut diduga terjadi akibat adanya penyempitan ruang saluran drainase yang tak cukup untuk menampung aliran air.
Lurah Sindangkasih Oyok Wahyudin, menjelaskan kepada Media bahwa pihaknya telah mengingatkan pihak kontraktor sejak awal tahun 2021 untuk segera menyelesaikan pembangunan saluran drainase tersebut.
Oyok, mengaku, pembangunan saluran drainase tersebut sumber anggarannya berasal dari dana Kelurahan tahun anggaran 2020. Namun anehnya, Oyok mengaku tak mengetahui berapa total anggaran yang digunakan untuk pembangunan tersebut kendati dia menjabat sebagai lurah di wilayah itu.
“Anggarannya saya lupa lagi, pihak ketiga atau kontraktornya juga saya lupa lagi nama perusahaan nya karena udah lama,” kata Oyok Senin (22/08/2022).
Ia juga mengaku, bahwa pembangunan proyek tersebut akan diselesaikan oleh warga setempat secara gotong royong dan dibiayai oleh pihak kontraktor yang tak selesai mengerjakan pembangunan tersebut.
“Kepada pihak ketiganya saya sudah minta disiapkan alat-alat dan bahan materialnya, nanti warga yang akan menyelesaikan secara gotong royong di tanggal 5 September nanti,” demikian Oyok.[zbr]