WahanaNews.co | Hasil survei bertajuk 'Kontestasi Politik 2024: Calon Presiden, Calon Gubernur dan Partai Politik Pilihan Warga Jawa Barat' yang dilakukan Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC) baru saja baru sja dirilis.
Survei dilakukan sejak 16 hingga 25 Desember 2021 dengan jumlah responden 1.200 orang yang tersebar di kota/kabupaten se-Jawa Barat.
Dalam survei tersebut mayoritas warga Jawa Barat belum mengetahui jika Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak akan digelar pada tahun 2024. Namun di sisi lain 68,8 persen responden setuju orang Jawa Barat maju sebagai Capres atau Cawapres 2024.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
Dalam survei Pilpres ada dua nama orang Jabar yang menjadi pilihan responden menduduki posisi 10 besar Capres. Keduanya adalah Ridwan Kamil di posisi pertama dengan 18,3 persen dan Dedi Mulyadi di posisi enam dengan 6,6 persen.
Sementara dalam survei Pilgub Jabar dengan simulasi terbuka Ridwan Kamil masih menduduki posisi pertama dengan 16,3 persen ditempel ketat oleh Dedi Mulyadi di posisi kedua dengan 6,9 persen yang saat ini tidak memiliki jabatan mentereng yakni seorang Anggota DPR RI. Sementara Ridwan Kamil adalah petahana Gubernur Jabar.
Namun jika Ridwan Kamil tidak ikut dalam Pilgub Jabar karena maju di Pilpres hasil survei menunjukkan Dedi Mulyadi menempati posisi pertama sebagai Cagub pilihan dengan 26,7 persen. Angka tersebut melampaui pesaing lainnya di posisi kedua yakni Deddy Mizwar yang hanya 9,2 persen dan di posisi ketiga Dede Yusuf 7,3 persen.
Baca Juga:
Pertamina EP Cepu Raih Pengakuan Bergengsi di Ajang ASRRAT Award 2024
Begitu juga dari hasil survei Cawagub, Dedi Mulyadi masih menduduki posisi pertama dengan 12,3 persen, kemudian Deddy Mizwar 9,9 persen dan posisi ketiga Dede Yusuf 7,7 persen.
Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Unpad Profesor Muradi menyebut Dedi Mulyadi berpeluang besar menang dalam Pilgub Jabar 2024. Terlebih jika Ridwan Kamil tidak terjun di Pilgub.
"Nama Dedi Mulyadi masih mendominasi. Dibandingkan dengan kandidat lain tidak ada tokoh yang lebih besar dari Dedi Mulyadi," katanya.
Sementara itu Direktur IPRC yang juga pengamat politik Unpad, Firman Manan menilai ada hal yang membuat Dedi Mulyadi muncul dan unggul dalam survei tersebut dibanding Ridwan Kamil. Salah satunya adalah pemanfaatan media sosial yang baik oleh Dedi Mulyadi.
"Jadi saya pikir salah satunya adalah beliau (Dedi Mulyadi) melakukan kerja politik dengan memanfaatkan media dan ini yang akan tertinggal bagi kandidat lain termasuk saya pikir Kang Emil (Ridwan Kamil)," ucapnya.
Seperti diketahui saat ini Kang Dedi Mulyadi hanya menduduki posisi Anggota DPR RI. Sebagai anggota legislatif Dedi Mulyadi hanya mendapat tugas untuk legislasi, anggaran, pengawasan serta menyerap aspirasi. Sementara eksekusi program dilakukan oleh eksekutif seperti gubernur, wagub, wali kota dan bupati.
Menanggapi survei tersebut Kang Dedi mengatakan sejak ia menjabat sebagai Anggota DPRD Purwakarta, Wabup Purwakarta, Bupati Purwakarta dan kini Anggota DPR RI tugasnya hanya bekerja.
"Saya ini kan dari sejak menjabat Anggota DPRD Purwakarta, Wabup Purwakarta, Bupati Purwakarta dan kini Anggota DPR RI tugasnya hanya bekerja. Kalau hasil kerja saya dapat apresiasi dari publik, ya segitu juga sudah uyuhan. Saya kan bukan siapa-siapa," ujar Dedi Mulyadi.
[kaf]