WahanaNews-Purwakarta | Aksi penolakan kenaikan BBM masih terjadi, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas dan sekolah tinggi di Purwakarta yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Melawan melakukan aksi unjuk rasa.
Bahkan dalam aksinya, berbagai insiden terjadi, mulai dari mendobrak pintu pagar DPRD Purwakarta, lumpuhkan jalan utama non tol Jakarta-Bandung hingga membajak truk untuk berorasi.
Baca Juga:
DPRD Surabaya Dukung Peningkatan Fungsi Balai RW oleh Pemkot Surabaya
Aksi mahasiswa titik kumpul di lapangan lapangan sahate Purwakarta kota, mereka melakukan long march dan sempat menduduki pintu masuk kantor Bupati Purwakarta, aksi berlanjut melakukan penutupan di akses masuk Tol Jatiluhur dan jalur utama non tol Jakarta-Bandung, di titik ini para demonstran melumpuhkan akses jalan hingga membuat kemacetan panjang.
Tak sampai di situ, para demonstran membajak satu unit truk untuk di jadikan ajang orasi di tengah kerumunan mahasiswa.
Berbagai tuntutan disuarakan di tengah panas terik matahari, suara klakson saling bersahutan memprotes jalan di blokir para demonstran, namun masyarakat akhirnya mendukung aksi mahasiswa dengan bersabar di tengah jebakan macet.
Baca Juga:
DPRD Kabupaten Balangan Gelar FGD Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 di Banjarmasin
Tujuan akhir aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Purwakarta, tepat di depan pintu masuk ratusan mahasiswa berkerumun, hingga waktu puncak mahasiswa meminta bertemu dengan pimpinan DPRD Purwakarta, aksi kian memanas dan mahasiswa mendobrak barikade polisi dan mendobrak pintu pagar DPRD.
Negosiasi dilakukan antara demonstran dan polisi, akhirnya pimpinan dewan bertemu dan duduk bersama di halaman kantor dewan meski panas terik menyengat.
Adapun 4 Tuntutan mahasiswa dalam aksi hari ini dampak dari naiknya harga BBM yang dikhawatirkan akan berdampak pada naiknya harga kebutuhan pokok lainnya.