"Maka dari itu, kita harus rajin melaksanakan pencegahan," imbaunya.
Asep mengingatkan, pemberantasan nyamuk yang paling efektif adalah dengan cara 3M plus. Bukan dengan cara pengasapan atau fogging. Pasalnya, nyamuk hanya pergi sementara ketika di-fogging, alih-alih mati.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Ingatkan Masyarakat Bandung Tetap Waspada DBD
"Ini hal yang perlu diedukasi dan diluruskan. Fogging tak membunuh nyamuk atau larva maupun jentik nyamuk DBD," tegasnya.
Selain melakukan pencegahan, Asep mengatakan, pihaknya juga akan melakukan penyelidikan epidemiologi ketika ditemukan kasus positif DBD. Dengan begitu, sumber penyebaran DBD di lingkungan tersebut bisa diberantas.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga disebut telah menyiapkan alat tes cepat NS1 di setiap puskesmas. Harapannya, kasus DBD dapat dengan cepat terdeteksi, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan penanganan. Namun, menurut Asep, upaya pencegahan DBD yang paling ampuh adalah dari lingkungan sendiri.
Baca Juga:
Kasus DBD di Jakarta Barat Meningkat, Sudinkes Minta Lakukan 3 Langkah Penting
"Intinya kembali ke kesadaran diri masyarakat sendiri," pungkasnya.[mga]