WahanaNews - Priangan Timur | Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) sejak Januari hingga November 2022 mencapai 1.803 kasus. Angka itu meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan total kasus DBD sepanjang 2021 yang totalnya 910 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, angka kasus DBD bukan hanya terjadi di daerahnya, melainkan juga secara nasional. Namun, ia mengakui, peningkatan kasus DBD paling tinggi terjadi di Provinsi Jawa Barat (Jabar), termasuk di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:
Pj Wali Kota Ingatkan Masyarakat Bandung Tetap Waspada DBD
"Sebenarnya secara nasional memang kasus DBD meningkat. Di provinsi lain juga kenaikam mencapai dua kali lipat, tapi yang paling tinggi memang Jabar," ujar Asep di Tasikmalaya, Rabu (30/11/2022).
Meski demikian, Asep tak bisa memastikan penyebab peningkatan kasus tersebut. Ketika disinggung mengenai musim hujan yang lebih panjang pada tahun ini, menurut dia, fakta di lapangan justru tak berbanding lurus. Ia menyebutkan, dari kasus yang ada, jentik nyamuk justru banyak ditemukan di dalam rumah.
"Kalau akibat curah hujan kan, harusnya jentiknya di luar. Namun kebanyakan ditemukan di dalam rumah," ungkapnya.
Baca Juga:
Kasus DBD di Jakarta Barat Meningkat, Sudinkes Minta Lakukan 3 Langkah Penting
Diketahui, berdasarkan data per 30 November 2022, dari total 1.803 kasus DBD di Kota Tasikmalaya, terdapat 27 orang yang meninggal dunia. Sebanyak 21 orang di antara korban meninggal dunia akibat DBD di Kota Tasikmalaya adalah anak berusia di bawah 12 tahun. Bahkan, terdapat empat orang bayi di bawah 2 tahun.
Menurut Asep, pihaknya akan terus melakukan pencegahan penyebaran kasus DBD. Salah satunya dengan sosialisasi 3M plus, yaitu menguras, menutup, mengubur, plus memakai cairan anti nyamuk, memakai kelambu ketika tidur, atau menanam tanaman pengusir nyamuk.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan surat bahwa mulai saat ini hingga Maret 2023 adalah masa perindukan nyamuk.