Tes skill itu, umumnya mereka dapatkan lewat LPK yang mereka jalani selama beberapa waktu tertentu.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani saat menyapa calon pekerja migran di Ikopin, Selasa (12/4/2022).
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Rahmat (26) turut mendaftar jadi pekerja migran karena tergiur dengan gaji fantastis. Ada teman dan keluarganya yang sudah bekerja di Korea dan berbagi cerita soal penghasilan.
"Tergiur gaji. Gimana tidak, gaji pokoknya Rp 23 juta. Makanya saya kerja keras persiapkan diri agar lolos," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani memastikan tidak akan ada perkeliruan dalam proses seleksi.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
"Dulu sekali sempat ada jual beli seat puluhan juta per seat. Yang lulus siapa yang berangkat siapa. Kali ini saya pastikan tidak ada, siapa yang lulus dia yang berangkat," katanya.
Dengan melihat potensi gaji yang didapat para calon pekerja migran Indonesia di Korea mencapai Rp 23 juta, sekaligus menegaskan bahwa pekerjaan pekerja migran tidak lagi bercitra rendahan.
"Kita harus bangun persepsi bahwa pekerja migran itu pekerjaan yang hebat, bagaimana tidak, mereka turut menyumbang devisa bagi negara," katanya. [rda]