"Di rumah kosong itu masih merengek. Saya khilaf, karena kesal dicekik lehernya sampai lemas. Setelah itu saya tahu anak saya sudah meninggal dunia. Saya menyesal pak tidak akan mengulangi perbuatan itu," tutur BR.
Ayah Durjana itu membaringkan korban dan meninggalkannya di rumah kosong tersebut lalu kembali bekerja. Pada malam hari, tersangka menjemput mayat anaknya dan dipangku di depan rumah.
Baca Juga:
Satgas TMMD Ke-119 Kodim Karangasem Garap Leneng Dan Gorong-Gorong Bersama Warga
Ia kemudian menarik kabel televisi yang ada di depan rumah tersebut. BR mengikat tangan Delis ke tubuhnya. Tubuh Delis dipangku ke motor, lalu diboncengkan menuju sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya yang jaraknya sejauh 3 kilometer.
Sesampainya di lokasi, BR memarkirkan motor di depan SMPN 6 Tasikmalaya di halaman sebuah rumah kosong.
Dengan tega, BR memangku jasad Delis ke parit depan sekolah lalu memasukkan mayat anaknya menggunakan tangannya ke gorong-gorong. Setelah itu BR pun pergi dari lokasi kejadian.
Baca Juga:
Lewat TMMD, Kodim 1623/Karangasem Bangun Gorong-Gorong Untuk Irigasi Dan Drainase
Wati, ibu Delis, resah setelah malam hari anaknya tak kunjung pulang. Hingga siang pun Delis masih belum pulang ke rumah. Wati kemudian mendatangi sekolah menanyakan keberadaan anaknya ke guru dan teman-temannya.
Mereka semua menyebut Delis sudah pulang naik angkot. Wati pun kemudian memutuskan mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kehilangan anaknya.
Ditemukan di Gorong-gorong