BlackBerry pernah berjaya sebagai ponsel pintar terpopuler di Indonsia lebh dari 10 tahun yang lalu, namun, tidak bisa bertahan menghadapi Android.
Pada 2016, BlackBerry berubah haluan menjadi perusahaan perangkat lunak. Lisensi untuk ponsel BlackBerry akhirnya dibeli oleh TCL pada tahun yang sama.
Baca Juga:
Pemkab Karo Klarifikasi Terkait Dana CSR Perusahaan di Kabupaten Karo.
Setelah dipegang TCL, ponsel BlackBerry hadir dengan sistem operasi Android, antara lain BlackBerry KeyOne dan Key2.
Sayangnya, TCL juga tidak mampu mengembalikan kemasyhuran BlackBerry. Mereka akhirnya berhenti memproduksi ponsel merk tersebut sejak 2020.
Lisensi ponsel BlackBerry akhirnya pindah ke perusahaan rintisan OnwardMobility, yang sempat mengumumkan akan merilis ponsel pada pertengahan 2021. Tapi, hingga akhir tahun, ponsel itu tidak pernah hadir.
Baca Juga:
APPUHK dan BNI Jalin Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Karo.
Pada 2019, aplikasi pesan instan mereka yang kesohor, BlackBerry Messenger alias BBM juga sudah tamat. [rda]