Sementara itu, seorang wisatawan bernama Hendra mengungkap, dia datang ke Baduy bersama keluarganya untuk mengunjungi UMKM. Mereka membeli baju kampret Baduy juga tas koja dan pengikat kepala. "Kami membeli kerajinan Baduy itu mencapai Rp 3 juta dengan pembayaran tunai melalui rekening bank," kata wisatawan dari Jakarta tersebut.
Selama pandemi Covid-19, UMKM di Baduy ikut terpukul. Permintaan barang-barang kerajinan khas Baduy menurun drastis.
Baca Juga:
Rakyat Indonesia Harus Belajar dari Kisah Moammar Khadaffi
Oleh karena itu, kata Kudil, pendapatan sebesar Rp 25 juta selama dua pekan terakhir itu tentu sangat membantu keberlangsungan ekonomi pelaku UMKM. (Tio)