Sebelumnya, Bendungan Gongseng yang merupakan bendungan tipe urugan batu inti tegak dengan tinggi bendungan utama 34 meter dan panjang puncak total mecapai 422 meter tersebut telah dimulai proses pengisian awal air atau impounding melalui penutupan pintu conduit sejak
bulan September 2021 silam dan ditargetkan akan terisi penuh pada Februari 2022 mendatang.
Baca Juga:
Tingkatkan Tampungan Air di NTT, Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Bendungan Temef
Selain dilakukan proses pengisian air, pemanfaatan area sabuk hijau (greenbelt) di sekitar area Bendungan Gongseng juga terus dilakukan dengan menanam berbagai jenis pohon yang bernilai ekonomis.
Di antaranya pada tahun 2020 telah dilakukan penanaman sebanyak 1.000 batang pohon seperti Pohon Mangga, Klengkeng, dan Nangka. Di tahun 2021, telah disiapkan sebanyak 5000 batang pohon yang dapat ditanam untuk mendukung pemanfaatan area tersebut.
Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
Baca Juga:
Kebanggaan Terbaru Era Jokowi: Bendungan Leuwikeris Senilai Rp 3,5 T Siap Beroperasi
"Dengan demikian pembangunan bendungan yang diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," tuturnya.
Selain itu, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah dalam sambutannya pada prosesi impounding Bendungan Gongseng menjelaskan bahwa perhatian pemerintah pusat terhadap penyediaan dan pengendali air di Kabupaten Bojonegoro sudah tepat.
"Sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya pertanian adalah kebutuhan air. Maka atas nama Pemkab Bojonegoro, tidak hentinya saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas terselesaikannya Bendungan Gongseng," pungkasnya. [gab]