WahanaNews Jabar-Banten | Pantai
Karang Bolongmerupakan salah satu pantai unik diAnyer. Selain
menjadi destinasi wisata, pantai ini menjadipetilasan atau bekas tempat
yang pernah disinggahi oleh sosok penting di Banten.
Pantai Karang Bolong selama ini kerap didatangi
wisatawan untuk melihat karang besar yang bagian tengahnya berlubang. Banyak
orang berfoto di depan karang tersebut karena bentuknya yang tidak biasa.
Baca Juga:
Momen Mengharukan di Banten, Siswi SD Pilih Bawa Pulang Makanan Bergizi untuk Ibu di Rumah
Selain itu, Pantai Karang Bolong juga menyuguhkan
pemandangan indah yang dapat dinikmati dari atas tebing karang tersebut. Tak
hanya itu, sebelum pandemi Covid-19, banyak wisatawan yang berenang atau
bermainbanana boatdi sana.
Namun di balik kegiatan-kegiatan wisata tadi,Pantai
Karang Bolongmenyimpan sejarah yang belum banyak orang tahu.
Penjaga Pantai Karang Bolong, Iping bercerita dilansir
dari detikcommengenai kisah pantai ini di masa lalu.
Baca Juga:
Demi Rafathar, Raffi Ahmad Terbang Pakai Helikopter untuk Hadiri Acara Sekolah
"Menurut cerita orang-orang Kasepuhan dulu,
pantai ini bukan Karang Bolong. Namanya Karang Suraga. Konon dinamakan Karang
Suraga karena di sini tinggal sosok Raden Mas Suryadilaga," kata Iping.
Dikisahkan, Raden Mas Suryadilaga gemar bertapa di
kawasan Karang Bolong. Tokoh ini dikenal sakti dan berjasa untuk masyarakat
sekitar. Selain diabadikan sebagai nama pantai, namanya juga diabadikan menjadi
nama Desa Karang Suraga.
"Dia sangat terkenal karena dia seorang pertapa
ya. Kalau orang dulu kan yang diutamakan kesaktian. Nah dia itu salah satu
orang yang punya kesaktian, mungkin pejuang juga," tuturnya.
Iping juga menyebut, petilasan Raden Mas Suryadilaga
ada di atas karang yang berlubang itu. Masyarakat percaya, Suryadilaga mencapai
moksa sehingga jasadnya tak ditemukan dan dikuburkan.
"Nggak ada pemakamannya. Nggak ada cerita orang
zaman dahulu soal kuburan Raden Mas Suryadilaga di sini. Kalau petilasannya iya
ada di sini," paparnya.
Karena adanya petilasan tersebut, Iping menyebut
banyak orang datang untuk memohon berkah. Tak ada yang melarang kegiatan ini
karena itu merupakan kepercayaan masing-masing orang.
"Ada yang datang dari Karawang, Cirebon, bahkan
Jakarta, Tangerang. Ada yang bawa sesajen. Kadang buang uang untuk buang sial.
Bunga setaman kadang-kadang sama tampahnya dibuang atau ditebar ke laut. Itu
kan soal kepercayaan," kata Iping.
Namun Iping menolak jikaPantai Karang Bolongini
disebut memiliki aura mistis. Baginya itu kembali ke masing-masing orang, ia
sendiri tidak percaya akan hal itu.
"Kalau mistis itu tergantung kepercayaan kita.
Kalau orang meyakini ada, ya hal itu akan ada. Saya sih tidak ada kepercayaan
seperti itu (mistis)," pungkasnya. (Tio)