"Kalau dibilang tawuran, saya menolak. Kalau tawuran itu kan sama-sama siap. Ini justru lebih identik dengan pembegalan, karena siswa saya mau pulang lalu dicegat. Bukan mau tawuran," katanya.
Menurutnya, bahwa korban F yang merupakan siswa SMAN 31 Tangerang ini terkenal baik di lingkungan teman dan keluarganya, dan di saat sekolah pun tidak ada hal-hal catatan negatif.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
"Korban terkenal baik, tidak ada masalah di sekolah juga. Sebelum pulang dia salat dulu," ujarnya.
Kemudian, ia mengungkapkan jika siswa dari SMAN 31 yang terlibat dalam peristiwa itu kurang lebih sebanyak 8 orang, 1 meninggal, 1 luka ringan, sementara 6 orang lainnya tidak mengalami luka apapun.
"Ada 4 motor, kemungkinan siswa saya ada 8 orang, 1 meninggal dunia, 1 luka ringan, dan 6 orang lainnya aman. Kita sudah serahkan semuanya kepada pihak kepolisian," tuturnya.
Baca Juga:
Melawan dengan Senjata, Begal Sadis Ditembak Mati di Deli Serdang
Ia meminta agar pihak kepolisian setempat segera dapat mengadili para pelaku. Sehingga bisa memberikan efek jera kepada siswa-siswi lainnya agar peristiwa mengenaskan tersebut tidak terulang kembali.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk terus memantau agar tidak ada dendam berkepanjangan antar pelajar ini," kata dia.